Sosialisasi Wasbang, Ristu Ingatkan Masyarakat Hati-hati dalam Bermedsos

Loading

MADIUN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur selalu mengingatkan masyarakat, khususnya di wilayah dapilnya, agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial di era sekarang.

Pesan itu dia sampaikan, seperti saat menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di aula Posko Perjuangan, Desa Babadan Lor, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Sabtu (28/5/2022) lalu. Sosialisasi wasbang hari kedua ini dihadiri warga Desa Kebonagung, Kecamatan Balerejo.

Menurut Ristu, media sosial memiliki sisi positif dan negatif. Bahkan, situasi terkini yang ada di negara lain bisa langsung kita lihat di medsos.

”Sisi negatifnya kalau kita tidak bisa memfilter atau menyaring maka kita nantinya akan terjerumus, seperti contoh melihat judul yang bagus tapi tidak melihat isinya dan langsung di share,” kata Ristu, dalam keterangannya di Madiun, Senin (30/5/2022).

“Sekarang juga bermacam tawaran tentang ideologi, termasuk di media sosial. Bahkan sedang gencar-gencarnya tak jarang melibatkan tim propaganda atau mengadu domba untuk memecah belah bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Dia menyayangkan, adanya sebagian masyarakat yang rela menjual sawah, kebun, hanya untuk ke luar negeri mengikuti ajakan jihad dengan iming-iming surga, namun pada akhirnya menjadi musuh dari negara sendiri.

Karena itulah, sebut Ristu, pendidikan kepada masyarakat terutama terkait ideologi bangsa Indonesia melalui wakil-wakil rakyat, yang bertujuan untuk memberikan dasar atau landasan kepada masyarakat untuk berbangsa dan bernegara yang baik, harus terus dilakukan.

Sebelum agama-agama masuk Indonesia, bebernya, nenek moyang bangsa ini sudah terlebih dahulu mengenal Kapitayan, suatu kepercayaan tentang keberadaan sang pencipta. “Makanya masyarakat Indonesia ini sangat menjunjung tinggi sopan dan santun kepada sesama,” terang Ristu.

Menurut legislator yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini, rasa perikemanusiaan bangsa Indonesia sangat luar biasa. Berbeda dengan orang-orang di luar negeri.

Bahkan, tata krama dan juga saling menghormati sesama, sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Nilai nilai luhur inilah yang menjadi dasar negara republik Indonesia. “Mayoritas masyarakat Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa dalam arti percaya dengan adanya Tuhan sang pencipta. Begitu banyak kepercayaan tapi tetap dalam satu kesatuan,” tuturnya.

Dia pun menyebut Indonesia menjadi bangsa yang istimewa karena dari ribuan pulau dan suku ras tapi tetap hidup dalam kerukunan dan kebersamaan.

Indonesia menjadi bangsa yang luar biasa, dengan berbagai perbedaan namun tetap dalam satu kesatuan. Berketuhanan, berprikemanuasiaan, persatuan, muyawarah dan mufakat, serta keadilan sosial.

“Keadilan sosial inilah yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah supaya tidak ada ketimpangan seperti yang hanya mempunyai sepeda motor pastinya tidak sama dengan yang mempunyai pabrik untuk membayar pajak jadi tidak tidak sama,” terang Ristu.

“Nah, hasil pajak inilah yang nantinya akan dikembalikan kepada masyarakat melalui pembangunan-pembangunan di desa-desa dan pastinya semua bisa merasakan kembali,” pungkas dia. (ant/pr)