Kamis
23 Oktober 2025 | 11 : 34

Sosialisasi, Hari Yulianto Sampaikan Akurasi Data Kunci Sukses Pembangunan

IMG_4988_copy_591x421

SIDOARJO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Hari Yulianto menegaskan bahwa sinkronisasi data merupakan hal paling penting dalam memastikan kebijakan termasuk berbagai program bantuan pemerintah agar tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Hari Yulianto membuka acara Sosialisasi “Keadilan Sosial Dimulai dari Kita” di Dayana Coffee Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Senin (13/10/2025) malam.

“Sinkronisasi data bukan sekadar urusan teknis, tetapi langkah nyata menuju pemerataan pelayanan publik dan kebijakan yang adil. Ketika data kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan tersinkron dengan baik, maka tidak ada lagi kelompok masyarakat yang terlewat dari perhatian pemerintah,” ujar Hari dalam sambutannya.

Ia mencontohkan, banyak program pemerintah yang sudah menyasar masyarakat kurang mampu, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beasiswa Santri Unggul Jatim , KIP Jawara Jatim, KIP Kuliah, dan lainnya. Namun, kata Hari, jika persoalan data masih tidak sinkron, maka penyerapannya tidak bisa maksimal.

“Kalau masalah sinkronisasi data masih menjadi hambatan kita, maka program-program ini tidak bisa menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tegas Hari Yulianto yang juga Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Sidoarjo.

Ia berharap, sosialisasi ini dapat mengedukasi masyarakat agar turut berperan aktif memperbarui data diri dan keluarga, baik melalui sistem daring maupun perangkat desa.

“Pemerintah bisa membuat kebijakan yang hebat, tapi tanpa data yang benar, hasilnya tidak akan dirasakan secara adil,” pungkasnya.

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Hakim Firmansyah, SH MKn dalam penyampaian materi mengatakan, jika masih adanya perbedaan data antara instansi seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan sering menimbulkan tumpang tindih penerima bantuan.

“Masih ada warga yang tercatat sebagai penerima bantuan di satu dinas, tapi tidak di data dinas lainnya. Akibatnya, distribusi program tidak merata,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur tahun 2025, terdapat sekitar 3,2 juta warga penerima bantuan sosial aktif, namun hasil verifikasi menunjukkan sekitar 7–9 persen data ganda atau tidak valid karena perbedaan NIK dan alamat.

Maka Hakim mengajak ratusan peserta yang hadir terkait pentingnya peran aktif mereka dalam memastikan data pribadi dan keluarga tercatat dengan benar di sistem kependudukan maupun layanan publik.

“Bapak ibu perlu sadar bahwa mengurus dan memperbarui data bukan hanya urusan administrasi, tapi bagian dari memastikan hak-hak sosial bisa diterima secara tepat,” ujarnya.(ian/hd/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...