
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang pihak-pihak yang menyebut adanya kebocoran anggaran negara sebesar 25 persen untuk melaporkan masalah tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kalau memang bocornya sampai 25% laporin aja ke KPK, duit gede banget itu,” kata Jokowi menjawab wartawan usai menghadiri Perayaan Imlek Nasional, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Hal ini disampaikan Jokowi menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut terjadi kebocoran anggaran sebesar 25 persen di Indonesia.
“Dulu 2014 coba diingat-ingat, 2014 katanya bocor Rp 7.200 triliun. Sekarang itu bocornya kalau 25 persen itu berarti Rp 500 triliun. duitnya gede banget Rp 500 triliun,” tambah calon presiden nomor urut 01 ini.
Menurut Jokowi, setiap dugaan korupsi atau kerugian negara memang sebaiknya dilaporkan ke KPK. Namun, dia berharap laporan tersebut disertai dengan bukti-bukti. “Laporkan ke KPK dengan bawa bukti-bukti dan bawa fakta fakta. Jangan asal,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 yang mencapai angka 5,17 persen patut disyukuri, karena ini merupakan sebuah angka yang baik kalau dibandingkan dengan negara lain.
“Ini patut kita syukuri, kita jangan kufur nikmat, jangan kufur nikmat,” ucap calon presiden nomor urut 01 tersebut.
Hal ini dia sampaikan menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 mencapai 5,17 persen, atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan 2017 sebesar 5,07 persen, bahkan tertinggi dalam 4 tahun terakhir.
Jokowi mengatakan, angka pertumbuhan 5,17 persen itu angka yang baik kalau dibandingkan dengan negara lain yang ada di G-20 .
Presiden mengingatkan, bahwa Indonesia sudah masuk ke dalam G-20 yang PDB (Product Domestic Brutto) nya lebih dari 1 triliun dolar AS, kemudian inflasinya 3,13 persen, juga inflasi yang rendah.
“Kalau diberi kenikmatan pertumbuhan ekonomi yang diatas 5 persen, Alhamdulillah, disyukuri. Inflasinya juga 3,13 alhamdulillah disyukuri, karena global ekonomi, ekonomi dunia,memang masih pada posisi yang tidak menguntungkan kita,” ujanya.
Mengenai upaya pemerintah untuk meningkatkan lagi angka pertumbuhan ekonomi, jelas Jokowi, kuncinya hanya dua mendorong ekspor sebanyak-banyaknya, sekaligus mengurangi impor. Juga mendorong barang-barang substitusi impor agar diproduksi di dalam negeri.Yang kedua, imbuh Jokowi, investasi sebesar-besarnya. Karena itu, dia minta untuk terus memperbaiki, menyederhanakan perizinan-perizinan di pusat maupun di daerah. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS