JAKARTA – Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, pihaknya menghormati usulan mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi yang menyarankan agar PDIP mengusung kader sendiri dalam Pilkada DKI 2017.
“Kami menghormati pandangan dan sikap Kyai Hasyim tersebut,” kata Basarah, kemarin. (Baca juga: Hasyim Muzadi: Saya Mohon dengan Sangat PDI-P Usung Kader Sendiri di DKI)
Hanya, dia belum bisa berkomentar lebih jauh apakah masukan Hasyim itu akan menjadi pertimbangan bagi PDI Perjuangan dalam mengambil keputusan.
Anggota DPR RI dari dapil 5 Jawa Timur ini akan menyampaikan terlebih dahulu saran Hasyim tersebut kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hingga saat ini, PDI-P belum memutuskan apakah akan mengusung kader sendiri atau mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang bukan merupakan kader partainya.
PDIP akan mendeklarasikan pasangan cagub dan cawagub DKI di hari pendaftaran terakhir di KPU DKI.
“PDI akan deklarasi pada hari, jam, sebelum KPU tutup pintu pendaftaran,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Masinton Pasaribu.
Pernyataan tersebut dia lontarkan seusai acara konferensi pers Poltracking Indonesia mengenai survei kandidat Gubernur DKI Jakarta, kemarin.
Masinton mengatakan bahwa semua tokoh memiliki kans yang sama. “Semua yang sudah masuk list PDIP memiliki kemungkinan yang sama. Politik ini adalah seni kemungkinan,” tambahnya.
Dia menegaskan, PDIP berpatokan pada suara rakyat, bukan pada imajinasi atau survei. “Jadi jangan didesak untuk deklarasi. Dilihat dari sejarahnya, PDIP semakin didesak semakin mengeras,” ujarnya.
Dia juga menyatakan bahwa tokoh yang akan didukung adalah yang sesuai dengan ideologi PDIP, yaitu marhaenisme.
“Yang akan kami dukung adalah yang berpegang ideologis PDI, yang marhaen. Kalau kita lihat beberapa kandidat, tidak jauh berbeda dengan survei yang kita lakukan,” jelasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS