Minggu
12 Oktober 2025 | 6 : 40

Siapkan Program Strategis untuk Kedaulatan Pangan

Wujudkan Kedaulatan Pangan

Wujudkan Kedaulatan PanganMASALAH kedaulatan pangan menjadi salah satu prioritas yang akan dibenahi ketika PDI Perjuangan dipercaya memimpin republik ini. Hal itu diungkapkan Ketua DPP PDI Perjuangan Arif Budimanta, usai konferensi pers di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin.

“Program-program strategisnya adalah pembentukan bank petani, pembangunan infrastruktur pertanian terpadu, penguatan kelembagaan petani kecil,” kata Arif Budimanta.

Selama menjelaskan soal platform ekonomi PDI Perjuangan itu, Arif juga menyebutkan pembatasan alih guna tanah subur untuk kegiatan non-pertanian, dan pengembangan lahan pertanian baru di luar Jawa dan Bali. Berbagai program tersebut, menurut dia, akan sangat membantu petani menghadapi kebijakan World Trade Organization (WTO), yang mengharuskan anggotanya memangkas kepabeanan impor pangan.

“Kebijakan WTO itu, praktis membuat bahan makanan impor semakin membanjiri pasar Indonesia. Jadi, kita harus memperkuat sektor kedaulatan pangan,” tegasnya.

PDI Perjuangan, tambah Arif, juga berencana mengurangi subsidi minyak dan gas (Migas), yang di APBN 2014 ini jumlahnya membengkak hingga mencapai Rp 210,7 triliun. Pengurangan subsidi itu dilakukan dengan menggunakan sejumlah cara, di antaranya lewat transformasi BBM berbasis fosil ke BBM terbarukan.

Dia menegaskan, jika PDI Perjuangan menang, maka Indonesia akan mampu terbebas dari ketergantungan akan bahan bakar berbasis fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Ia menilai riset-riset soal bahan bakar terbarukan harus didukung sepenuhnya. Subsidi untuk energi, kata dia seharusnya bisa dialihkan untuk riset bahan bakar terbarukan.

“Kalau kita berhasil menerapkan bauran kebijakan energi untuk lima tahun kedepan, maka kita akan meninggalkan konsumsi BBM fosil,” ujarnya.

Pemerintah juga akan meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat, sehingga subsidi BBM perlahan bisa dikurangi. Saat ditanya mengapa selama ini pemerintah tidak melakukan hal itu, Arif menilai rentang birokrasi BBM yang panjang dan tidak efisien, membuat banyak kebocoran di sejumlah titik, sehingga uang yang dikeluarkan pemerintah menjadi tidak efektif. (pri/*)

sumber foto: spi

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Komitmen Tingkatkan Akses Keuangan Masyarakat, Wali Kota Surabaya Raih TPKAD Award 2025

SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di ...
LEGISLATIF

Zulham Imbau Wali Murid Lapor ke Dewan Jika Ada Intimidasi Saat Terjadi KLB Program MBG

MALANG – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Zulham Akhmad Mubarrok mengimbau wali murid untuk tidak takut ...
LEGISLATIF

Bertemu Ratusan Petani di Ponorogo, Kanang Siap Kawal Aspirasi Pengadaan Alsintan

PONOROGO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Budi Sulistyono, menggelar kunjungan daerah pilihan (dapil) di ...
LEGISLATIF

Petani Tembakau Jombang Terpuruk, DPRD Desak Pemerintah Salurkan DBHCHT Tepat Sasaran

JOMBANG – Petani tembakau di kawasan Utara Brantas, Kabupaten Jombang, menghadapi ujian berat pada musim panen ...
SEMENTARA ITU...

Rita Haryati Apresiasi Lomba Mewarnai Tingkat TK Se-Kecamatan Barat 

MAGETAN – Memperingati hari jadi ke-350 Magetan dan HUT ke-80 TNI, karang taruna se-Kecamatan Barat dan Koramil ...
KRONIK

Pemkab Sumenep dan Baznas Jatim Sinergi Percepat Pemulihan Pascagempa, Bupati Fauzi: Kuncinya Gotong Royong

SUMENEP – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur siap membantu masyarakat yang menjadi korban gempa ...