
JAKARTA – Jutaan buruh anggota Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) siap menggelontorkan suara pilihannya di Pilpres 2019, untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Ketua Tim Relawan KSPSI HM Jusuf Rizal menjanjikan dukungan dari para buruh sebanyak tujuh juta dari federasinya. Dia meyakini mayoritas anggota KSPSI mendukung pasangan petahana.
Hitung-hitungannya, tujuh juta anggota KSPSI dikalikan empat anggota keluarga bisa terakumulasi sebanyak 35 juta suara.
“KSPSI sudah berdiri sejak 1973, terbesar di Indonesia. Inilah kontribusi kami di negeri ini. Insya Allah jika berhasil memimpin negeri, Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf bisa mendukung kesejahteraan pekerja,” kata Jusuf Rizal di kediaman Cawapres KH Ma’ruf Amin Jalan Situbondo, Jakarta, kemarin.
Jusuf Rizal juga mengatakan, buruh meminta jika terpilih, pemerintahan Jokowi-Ma’ruf merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
“Jika nanti Pak Ma’ruf terpilih bersama Pak Jokowi, kita harap mampu meningkatkan dan menyejahterakan kaum buruh. Melalui perubahan peraturan yang berpihak ke kepentingan buruh. Misalnya mengubah atau merevisi PP 78 mengenai outsorcing, tenaga kerja asing,” ujarnya.
Dia menyebutkan, pekerja yang tergabung dalam KSPSI tidak meminta PP 78 dicabut seperti tuntutan kebanyakan, namun direvisi agar berpihak pada buruh. Aspirasi ini telah disampaikan kepada Ma’ruf Amin.
Menurutnya, Kiai Ma’ruf merespons positif hal itu. “Kiai Ma’ruf Amin merespons baik dan beliau katakan sudah jadi tugas pemerintah jika terpilih akan melakukan perubahan dan perbaikan,” jelas dia.
Sementara itu, saat menerima kedatangan berikut deklarasi dari KSPSI, Ma’ruf meminta seluruh komponen tim pemenangan saling bersinergi. Tidak boleh ada jarak antara pendukung, relawan, dan partai politik.
“Selalu ada koordinasi relawan dan parpol, karena arahnya satu, yaitu memenangkan pasangan calon 01. Jadi, dukungan dari berbagai pintu menuju satu pintu kemenangan,” kata Ma’ruf.
Dia selalu merasa terlecut setiap munculnya dukungan dari berbagai kelompok yang datang kepadanya. Apalagi dukungan relawan, yang menurutnya menjadi energi baru.
Setelah itu, ia minta kepada para pendukung untuk berkampanye secara sportif, tanpa perlu memprovokasi kelompok lain yang bisa memecah belah persatuan.
“Pilpres kontestasi tiap lima tahun sekali. Jadi, jangan mengorbankan keutuhan bangsa. Terlalu mahal keutuhan bangsa goyah, hanya karena pilpres. Saya selalu meminta relawan untuk bekerja secara santun, menjaga persatuan Indonesia,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS