TULUNGAGUNG – Kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Bupati Tulungagung periode 2018-2023, Gatut Sunu Wibowo menyatakan siap mengikuti Pilkada Serentak 2024.
Di hadapan sejumlah pegiat sosial, dirinya membeberkan motivasi dan komitmen mengikuti kontestasi Pilkada Tulungagung 2024, salah satunya adalah pengabdian kepada tanah kelahiran di masa tuanya.
“Motivasi saya menjadi calon Bupati Tulungagung adalah ingin merealisasikan semua masukan masyarakat. Di sisa umur saya ini, saya benar-benar ingin mengabdikan diri untuk Tulungagung,” kata Gatut Sunu, Jumat (19/4/2024).
Selain itu, dirinya juga berkomitmen jika terpilih menjadi Bupati Tulungagung periode 2024-2029 akan menciptakan perubahan sesuai amanah dari seluruh tokoh dan masyarakat secara umum.
Sebab, bupati adalah milik semua masyarakat sehingga harus bisa merangkul semua golongan dan kepentingan.
“Tujuan utama dari proses ini adalah membangun Tulungagung yang lebih baik,” jelasnya.
Saat ini, dia mengaku sudah menyiapkan secara keseluruhan sumberdaya yang dimiliki, baik niat, mental, dan lain-lain.
Namun, terkait dengan bakal calon Wakil Bupati Tulungagung yang bakal mendampinginya, akan diserahkan semuanya kepada partainya yakni PDI Perjuangan.
Dengan catatan, mempunyai visi dan misi yang sama dan mampu bekerja sama dengan baik untuk membangun Kabupaten Tulungagung di masa mendatang.
“Sebagai pasangan calon, harus bisa saling melengkapi, bersinergi dan tidak mengkhianati tujuan dan ideologi serta komitmen bersama,” ujar Gatut Sunu.
Sebagai kader partai, dia menegaskan, bahwa dirinya tidak akan meneruskan tahapan Pilkada Tulungagung 2024 jika tidak mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan.
Artinya, dia hanya siap menjadi calon Bupati Tulungagung dan berkontestasi pada Pilkada 2024 jika direkomendasi oleh PDI Perjuangan.
“Bilamana saya tidak direkomendasikan oleh PDI Perjuangan, saya pastikan saya tidak akan maju. Karena saya adalah kader partai yang harus setia pada ideologi,” tegasnya.
Menurut Gatut Sunu, yang terpenting dari seorang pemimpin adalah menjaga amanah dan mandat dari masyarakat.
Sehingga, siapapun nanti yang menjadi pemimpin Kabupaten Tulungagung tidak boleh sekali-kali mengkhianati dan mencederai niat baik yang diberikan dan dipercayakan oleh masyarakat kepada pemimpinnya. (sin/pr)










