“Hasil psikotes ini nanti ada tiga, direkomendasikan, masih bisa direkomendasikan, dan tidak direkomendasikan. Kalau tidak direkomendasikan ya pasti gugur”
SURABAYA – Jajaran pimpinan PDI Perjuangan Jawa Timur, Selasa (1/11/2022) mengikuti tahapan psikotes untuk maju dalam pemilu legislatif (Pileg) 2024. Psikotes berlangsung di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Jalan Raya Kendangsari Industri No 57 Surabaya.
Pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang mengikuti psikotes tersebut di antaranya Ketua DPD Kusnadi dan Sekretaris DPD Sri Untari Bisowarno.
Lalu Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD Budi Sulistyono, Wakil Ketua Bidang Organisasi Whisnu Sakti Buana, serta Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Deni Wicaksono.
“Alhamdulillah psikotes hari ini lancar,” ucap Kusnadi usai mengikuti psikotes.
Menurutnya, psikotes ini merupakan penjaringan tahap pertama daftar caleg sementara (DCS) untuk kemudian mendapat posisi bakal calon (balon) hingga kemudian ditetapkan dalam daftar caleg tetap (DCT).
Kusnadi mengatakan, psikotes dilaksanakan secara daring yang setiap harinya terbagi dalam dua sesi.
Satu sesi, jelasnya, berdurasi 5 jam untuk mengerjakan sekira 800 soal. Psikotes ini berlangsung sejak 14 Oktober hingga 5 November depan.
“Di kantor DPD ini kita sebenarnya memfasilitasi yang DPD saja, jadi caleg DPRD Provinsi, karena untuk kabupaten/kota sudah terfasilitasi di cabang masing-masing,” jelasnya.
“Tapi kita tidak menutup bagi para calon anggota DPR RI atau kabupaten/kota yang kebetulan sedang ada di Surabaya,” sambung politisi yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini.
Selama tes berlangsung, peserta diwajibkan mengaktifkan kamera video zoom lantaran mereka diawasi langsung oleh para petugas dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) dan Sekretariat DPP PDI Perjuangan.
“Hasil psikotes ini nanti ada tiga, direkomendasikan, masih bisa direkomendasikan, dan tidak direkomendasikan. Kalau tidak direkomendasikan ya pasti gugur,” ujar Kusnadi.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tetap menggunakan metode psikotes dan yang kali ini menandai 10 tahun PDI Perjuangan menggunakannya.
“Mulai tanggal 14 Oktober, sekira 26 ribu caleg akan psikotes. Kami tambahkan 3 kriteria kader. Apakah dia pejuang, apakah dia punya kapabilitas menjalankan fungsi eksekutif-legislatif, atau justru pragmatismenya yang menonjol,” kata Hasto dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu.
Dengan kriteria baru ini, lanjut Hasto, akan bisa terbaca apakah seseorang kader itu pas untuk ditugaskan di struktur partai, atau diajukan di fungsi eksekutif dan legislatif, serta tugas strategis lainnya.
“Tentu kalau hasil psikotes itu menunjukkan seseorang itu cenderung pragmatis, maka partai akan harus berhati-hati. Kalau kecenderungan pragmatis kuat, dia berpotensi jadi pedagang politik,” sebutnya. (dhani/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS