Selasa
26 November 2024 | 4 : 29

Seperti Ini, Supersemar dari Sudut Pandang Narsum “Ngobrol Pintar”

pdip-jatim-220314-ngobrol-pintar-1

SURABAYA – Komunitas Ngobrol Pintar menggelar history class di Cafe Historisma, Kota Surabaya, Minggu (13/3/2022). Topik yang dibabar, “Soekarno dan Supersemar” .

“History Class ini diselenggarakan terkait dengan momentum peristiwa 11 Maret 56 tahun lalu, yang dikenal dengan penyerahan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar-red), diikuti 50 peserta,” jelas Aven Januar, koordinator panitia kepada media, Senin (14/3/2022).

Hadir sebagai pembicara yakni sejarahwan dan juga Komisaris PT PLN Eko Sulistyo, budayawan Jawa Timur Henky Kurniadi, dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Moch Mubarrok.

Didampingi advokat senior Surabaya Edward Dewaruci sebagai host, menurut Aven, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Komunitas Ngobrol Pintar bersama PT PLN.

Sementara itu, saat di depan peserta history class, Eko Sulistyo di antaranya menyebutkan, bahwa memahami sejarah masa lalu merupakan cara yang paling efektif untuk mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan masa kini dan masa depan.

Eko yang juga mantan Deputy 4 Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ini menambahkan bahwa ada beberapa sudut pandang dalam peristiwa sejarah Supersemar.

Sudut pandang pertama yang selalu dibahas banyak pengamat adalah polemik yang melingkari peristiwa bersejarah tersebut.

Baca juga: Gebrakan “Ngopi” di Awal 2022, Kupas Soal CSR BUMN

“Tapi bagi saya, sudut pandang yang lebih rasional adalah posisi Soekarno yang saat itu “wajib” dijatuhkan oleh dunia barat. Mengapa begitu, karena potensi sumberdaya alam Indonesia yang sedemikian besar, sehingga Supersemar adalah bagian dari konspirasi besar negara-negara barat untuk mencoba merebut kembali potensi Indonesia tersebut,” beber Eko.

Pada kesempatan kedua, Henky Kurniadi memaparkan secara jelas bahwa Soekarno saat jelang 1966 itu, sebenarnya dengan ideologi nasionalisnya anti kolonialisme. Hal tersebut yang bagi negara barat dianggap mendukung komunisme atau kutub timur.

Sementara, justru Soekarno berusaha tetap setia menolak ideologi timur maupun ideologi barat, dengan mengusung gerakan non blok.

“Di awal 1960-an, blok barat memunculkan ide dasar pertama tentang globalisasi dan free market (pasar bebas-red). Tapi di saat bersamaan Soekarno berkampanye menolak ide dasar globalisasi itu, dimana Soekaeno melihat itu adalah bentuk baru dari penjajahan gaya baru atau neokolonialisme,” papar Henky yang juga mantan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI periode 2014-2019 ini.

Dengan latar belakang itulah, dia meyakini bahwa blok barat mulai menyusun skenario besar untuk konspirasi bersama beberapa pendukung utamanya di dalam pemerintahan Soekarno untuk menjatuhkan kekuasaan Soekarno di Indonesia.

Terkait Supersemar, dosen FISH Unesa Dr Mubarok menyebut, selalu dikaitkan dengan adagium, bahwa sejarah adalah ditulis dan dikonstruksi hingga dinarasikan oleh para pemenang, padahal itu belum tentu kebenaran.

Mengapa begitu? Mantan aktifis PMII ini menjelaskan, bahwa hal tersebut muncul dikarenakan banyaknya kepentingan yang melingkari narasi Supersemar yang bagi orde baru di bawah kepemimpinan soeharto untuk memperkuat legitimasi kekuatannya sendiri.

“Munculnya konspirasi Supersemar itu dikarenakan adanya dua faktor utama, yakni intervensi kekuatan asing khususnya blok barat, dan yang kedua adalah peristiwa politik itu unpredictable (tidak terprediksi-red) waktu itu. Termasuk Soekarno yang begitu kuat bisa dengan cepat mengalami fase kejatuhannya,” papar Mubarok. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Meski Tak Dianggarkan, Bupati Mas Ipin Pastikan Makan Siang Bergizi Tetap Jalan

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin memastikan program makan siang bergizi akan dijalankan di ...
EKSEKUTIF

Jelang Hari Jadi ke-1264 Kabupaten Malang, Bupati Sanusi Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

MALANG – Bupati Malang, Muhammad Sanusi, menghadiri kegiatan doa bersama menjelang peringatan Hari Jadi ke-1264 ...
KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...