SURABAYA – Puluhan aktivis perempuan berhimpun dalam acara seminar online yang digelar Indonesia Mampu, pada Sabtu (26/8/2023).
Seminar dilaksanakan di kanal live streaming youtube @indonesiamampu7035 bertajuk “Politisi Perempuan Aktivis, Motivasi, Strategi Pemenangan dan Perjuangan Mewujudkan Aspirasi Kerakyatan”.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih berkesempatan menjadi pemateri pada acara itu.
Dalam pemaparannya, perempuan akrab disapa Diana Sasa menjelaskan ihwal pengalaman pribadinya sejak berkecimpung dalam organisasi pergerakan mahasiswa, aktivis buku atau literasi, hingga memutuskan terjun ke politik praktis dan menjadi wakil rakyat.
“Selama dalam kegiatan mahasiswa banyak sekali hal-hal yang saat itu cukup membuat saya gelisah, masih ada orang gak punya rumah, orang gak bisa berobat ketika sakit, ada orang hak-haknya diambil namun tidak dapat membela diri,” katanya.
“Nah selama saya melakukan advokasi kepada orang-orang tersebut, saya banyak mengalami benturan-benturan karena tidak memiliki power,” ujar Diana Sasa.
Bekiprah di Kandang Banteng
Lulus kuliah, Diana Sasa aktif sebagai pegiat literasi atau aktivis buku. Hingga pada tahun 2019, ia mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari PDI Perjuangan.
Dukungan dari sejawat aktivis pergerakan hingga komunitas buku dan masyarakat yang pernah di dampinginya, Diana Sasa pun menapaki tahapan politik elektoral. Blusukan ia jalankan.
“Teman-teman komunitas ini mendukung. Bahkan mereka sampai rela memberikan donasinya untuk dana kampanye saya. Mereka sampai rela patungan dan sebegitu mendukungnya, itu sangat berkesan sekali bagi saya dan tidak terlupa,” kenang Diana Sasa.
Menjadi wakil rakyat, Diana Sasa melaksanakan tugas sesuai kewenangan legislator. Menjalankan fungsi pengawasan, pembuatan perda dan penganggaran bersama eksekutif.
“Untuk pembuatan perda, ide atau gagasan kami tuangkan dalam beberapa perda seperti perda toleransi, perda pemberdayaan pesantren, desa wisata, dan pencegahan peredaran narkoba,” pungkas Diana Sasa yang juga Kepala Unit Media DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Sementara itu, Founder Indonesia Mampu Endah Cahya Immawati mengucapkan terima kasihnya kepada Diana Sasa yang telah membagikan pengalamannya kepada peserta. Sehingga, para aktivis perempuan dapat mempunyai wawasan baru sebagai calon kontestan pemilu.
“Menjadi sebuah wawasan penting bagi kita sebagai aktivis yang akan terjun di dunia politik. Karena politik bagi saya seorang pemula menjadi suatu abstrak, jadi strateginya seperti apa agar minim biaya, dan setelah jadi nanti bagaimana cara memperjuangkan aspirasi masyarakat, Mbak Sasa telah menyampaikan dengan lengkap,” kata Endah Cahya Immawati. (ian/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS