Kamis
02 Oktober 2025 | 12 : 15

Sekolah Rakyat di Muncar, Harapan Baru dari Air Mata Seorang Ibu Tunanetra

PDIP-Jatim-Ipuk-Fiestiandani-01102025

BANYUWANGI – Suasana haru mewarnai pembukaan Sekolah Rakyat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar, Banyuwangi, pada Selasa (30/9/2025).

Sebanyak 73 anak dari berbagai latar belakang diantar orang tua dan keluarganya untuk menempuh pendidikan berasrama di sekolah gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini.

Di antara riuh suasana, momen paling menyentuh datang dari Nur Wahidah (50), seorang ibu tunanetra asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Air matanya menetes saat disapa dan diajak berbincang oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang hadir meresmikan pembukaan sekolah tersebut.

Dengan suara lirih, Nur Wahidah menceritakan kehidupannya. Ia memiliki empat anak. Anak sulungnya telah meninggal dunia, anak kedua sudah bekerja, anak ketiga masih duduk di bangku SMA, sementara yang ia antar ke Sekolah Rakyat adalah Rehan Meizi, anak bungsunya yang kini kelas 5 SD.

Sejak sembilan tahun lalu, penglihatannya hilang. Suaminya pergi meninggalkan keluarga sejak Rehan masih berusia sebulan. Sejak itu, Wahidah berjuang seorang diri membesarkan anak-anaknya dengan penghasilan seadanya dari jasa pijat.

“Sudah sembilan tahun saya kehilangan penglihatan. Untuk hidup, saya hanya bisa bekerja sebagai tukang pijat. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya merasa sangat terbantu. Semoga anak saya bisa maju, berkembang, dan menjadi orang yang sukses kelak,” ujarnya.

Mendengar itu, Ipuk menguatkan. “Tetaplah semangat ngih, Bu. Insya Allah anak-anak ibu bisa menggapai cita-citanya. Bapak Presiden melalui Sekolah Rakyat ini ingin semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh Pendidikan,” ujar Ipuk.

Puluhan orang tua lain juga menyimpan asa yang sama. Tutik (54), warga Songgon, tampak bersemangat ketika mengantar anaknya, Hidayatur Ramadan, yang kini duduk di kelas 2 SMA, untuk mulai bersekolah di Sekolah Rakyat.

“Perasaan saya senang sekali setelah tahu tempatnya nyaman. Daripada di rumah main terus, di sini anak saya lebih terarah. Hati saya juga lega, apalagi semuanya gratis,” tutur Tutik.

Sejak sembilan tahun lalu, Tutik harus berjuang seorang diri setelah suaminya meninggal dunia. Untuk menghidupi keluarga, ia berjualan es dan camilan di sekitar desanya. Meski penghasilan pas-pasan, semangatnya tak pernah surut demi masa depan anak-anaknya.

Semangat juga terpancar dari Yesi, siswi SMA asal Siliragung yang turut diajak berdialog langsung oleh Bupati Ipuk. Sebelumnya, ia sempat bersekolah di Tulungagung sebelum memutuskan pulang ke Banyuwangi untuk merawat neneknya yang sakit.

“Awalnya saya mau sekolah di SMK PGRI, lalu saya direkomendasikan oleh pendeta saya bahwa ada sekolah program presiden. Saya tertarik, karena memang kami kurang mampu akhirnya saya memutuskan untuk sekolah di sini,” kata Yesi.

Yesi bertekad akan bersungguh-sungguh belajar di Sekolah Rakyat. Ia ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMA dengan cita-cita menjadi seorang psikolog. Selain itu, ia juga mengasah keterampilan di bidang seni, terutama menyanyi dan menari.

Bupati Ipuk Fiestiandani mendoakan agar cita-cita Yesi dan para siswa lain dapat terwujud. “Semoga apapun cinta cita kalian mudah-mudahan bisa diwujudkan,” terangnya.

“Belajarlah dengan sungguh-sungguh, jadikan Sekolah Rakyat ini jadi langkah awal untuk mewujudkan harapan apapun di masa depan,” tandas politisi PDI Perjuangan ini. (ars/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Basarah Ajak Anggota DPR RI Lebih Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat

JAKARTA – Anggota Komisi XIII DPR RI, Ahmad Basarah, menyinggung kinerja DPR dalam menjalankan fungsi pelayanan ...
KRONIK

Eri Cahyadi ‘Kick Off’ Program Surabaya Kota Wakaf

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi melakukan kick off program “Surabaya Kota Wakaf” ...
KRONIK

Persoalan yang Harus Dijawab Negara, Erma: Bagaimana Petani Sejahtera dan Jadi Pilar Utama Kedaulatan Pangan

BLITAR – Suasana Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno di Kota Blitar pada Rabu (1/10/2025) terasa berbeda. ...
HEADLINE

Tanam Pohon Bodhi di UGM, Megawati Dorong Riset dan Inovasi Anak Bangsa

YOGYAKARTA – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, melakukan penanaman pohon Bodhi di Universitas Gadjah Mada ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Tegas Dukung Larangan Rangkap Jabatan di BUMN

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap larangan rangkap jabatan bagi pejabat ...
LEGISLATIF

Binti Luklukah DPRD Tulungagung Salurkan Bantuan pada Yayasan Peduli ODGJ dan Lansia Terlantar

TULUNGAGUNG – Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tulungagung, Binti Luklukah, menyalurkan bantuan ...