JAKARTA – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, saat ini semakin banyak kekuatan politik yang bergabung dalam barisan pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Salah satunya, dukungan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra kepada Jokowi-Ma’ruf.
“Ketika Pak Yusril memilih bergabung ke kami artinya memang perubahan angin politik yang semakin kuat pada Pak Jokowi. Terlihat dukungan yang makin hari makin banyak,” kata Hasto, di acara workshop nasional diikuti Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Amin dari seluruh Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Hasto juga menyinggung Partai Demokrat yang tak mewajibkan kadernya memilih pasangan capres dan cawapres yang diusung secara resmi oleh partai yakni Prabowo-Sandiaga. Menurut Hasto, itu karena Demokrat melihat peluang kemenangan di kubu Prabowo-Sandiaga.
“Kenapa Pak SBY (Susilo bambang Yudhoyono) membebaskan Demokrat yang sudah mendukung Pak Prabowo untuk bebas memilih. Itu artinya tidak ada prospek di sana,” jelas Sekjen PDI Perjuangan ini.
Dia menambahkan keberhasilan Presiden Jokowi dalam membangun Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur juga membuat banyak pihak yang akhirnya bergabung mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Kita lihat tol yang kemarin diresmikan. Dari Bogor, Ciawi, Sukabumi. Yang selama ini macet 6,5 jam. Di bawah Pak Jokowi yang lebih dari 16 tahun mangkrak berhasil diselesaikan,” ujarnya.
Karenanya, dalam workshop yang diadakan TKN, menurut dia, momen untuk menyatukan seluruh energi untuk pemenangan Jokowi-Ma’ruf.
“Survei menunjukkan gerak kita makin positif. Bagaimana peran 212, bagaimana pengaruh kesalahan-kesalahan yang dilakukan Pak Prabowo dan Sandi. Bagaimana sikap Pak Jokowi yang tetap bertahan. Yang namanya pemimpin itu merangkul, tidak membeda-bedakan setiap warga negara,” tutur Hasto.
“Terlebih Kiai Ma’ruf Amin sebagai sosok ulama yang benar-benar muncul dari bawah. Ini menjadi kekuatan, kesatupaduan kita,” lanjut dia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS