NGAWI – Sayap jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi longsor tergerus banjir. Ketua DPRD Ngawi, Yuwono Kartiko (King) meminta dinas terkait segera turun tangan.
Sayap jembatan longsor pada Senin malam (24/2). Kejadian itu setelah wilayah setempat diguyur hujan sejak siang hingga malam hari. Aliran sungai begitu deras, dan menghantam sayap jembatan hingga luruh.

Ketua DPRD Ngawi, Pak King telah meninjau kondisi jembatan penghubung antara Desa Kedunggalar dan Bangunrejo itu. Menurutnya, pemerintah daerah harus segera bertindak, mengingat jembatan tersebut salah satu akses vital bagi masyarakat setempat.
“Meskipun ada kebijakan efisiensi, mestinya bisa dianggarkan. Karena sifatnya darurat, dan jembatan ini menjadi urat nadi perekonomian masyarakat setempat,” katanya, Kamis (27/2/2025).
Sayap jembatan yang luruh, sepanjang kurang lebih 5 meter. Untuk kedalaman dari badan jalan hingga dasar sungai kurang lebih 10 meter.

Warga setempat saat ini telah berinisiatif menutup akses jembatan. Pengguna jalan yang akan melintas, harus memutar arah lebih kurang 3 kilometer dari titik lokasi jembatan.
“Sebaiknya memang ditutup total. Karena kondisinya yang membahayakan,” ujar Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu.
Pak King berharap, pemerintah daerah melalui Dinas PUPR segera bertindak. Terlebih, jembatan itu menjadi salah satu akses warga untuk bepergian dari desa ke kecamatan. Pun juga menjadi akses pelajar menuju sekolah. (and/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS