SUMENEP – Ketua DPR RI, Dr. (HC) Puan Maharani, berdialog dengan ibu-ibu PKK di Kabupaten Sumenep, Madura, dalam acara Temu Sapa Ibu-ibu PKK bersama Puan di Gedung KORPRI Sumenep, Senin (22/1/2024).
Hadir dalam tersebut istri Bupati Sumenep , Nia Kurnia Fauzi, Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Sri Rahayu, serta sekira 2.500 Ibu-ibu PKK Meski cuaca panas, Puan mengaku senang bisa datang ke Sumenep dan bertemu dengan para ibu-ibu hebat.
“Para Ibu Nyai, para Srikandi se-Kabupaten Sumenep, syukur alhamdulillah, kita semua dapat berkumpul dalam acara hari ini. Saya senang bisa datang ke Sumenep untuk bertemu dengan Ibu-ibu PKK semua,” sapa Puan mengawali sambutannya.
“Karena PKK punya peran besar dalam memastikan bahwa keluarga-keluarga di Indonesia itu kuat. Ketika keluarga itu kuat maka Indonesia bisa menjadi semakin hebat,” lanjutnya.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengatakan, diperlukan berbagai macam hal untuk menjadi ibu yang hebat di mana titik awalnya disebut ada di keluarga. Puan kemudian menyampaikan 3 hal penting yang perlu diperhatikan ibu-ibu PKK demi menjaga ketahanan keluarganya.
“Awalnya nih, kalau Indonesia mau hebat tentu orang-orangnya harus sehat. Nah, soal kesehatan ini ya awalnya ada di keluarga,” ujar mantan Menko PMK tersebut.
“Bagaimana soal gizi sehingga anak-anak kita tidak kena stunting. Itu kan yang jagain adalah keluarga. Lalu soal perilaku hidup sehat itu kan harus bermula dari keluarga,” imbuhnya.
Poin berikutnya yang dinilai penting adalah mengenai pendidikan. Puan menyebut, Indonesia akan hebat apabila masyarakatnya memiliki pendidikan yang baik. “Tentu soal pendidikan ini awalnya ada di keluarga, lalu dibantu Negara di sekolah-sekolah,” jelasnya.
Puan lalu melanjutkan dengan poin ke-3 yang dianggap penting dalam memperkuat keluarga. Yakni soal peran ibu sebagai pondasi dari setiap keluarga di Indonesia. “Sekarang yang ke-3, ini yang ke-3, ya Ibu-ibu. Hal ke-3 yang penting adalah kalau Indonesia mau hebat maka ibu-ibu-nya juga harus hebat. Setuju tidak Ibu-ibu?” tanya Puan.
“Setuju,” jawab Ibu-ibu PKK serentak.
Cucu Bung Karno tersebut menerangkan, ibu-ibu hebat yang dimaksudnya adalah ibu-ibu yang memiliki keterampilan. Untuk mendapat keterampilan itu, tambah Puan, dibutuhkan pelatihan-pelatihan yang bisa didapatkan salah satunya melalui program PKK.
“Ibu-ibu hebat itu punya keterampilan dari berbagai pelatihan, punya pengetahuan untuk jagain kesehatan keluarganya, punya keahlian untuk mendidik anak-anaknya,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
“Jadi karena itu saya sebagai Ketua DPR-RI mendorong agar PKK di Kabupaten Sumenep ini bisa terus maju, bisa terus banyak kegiatan yang membuat ibu-ibu semua makin hebat,” sambung Puan.
Melalui program-program di PKK, para ibu dinilai bisa semakin mendukung keluarganya. Misalnya, kata Puan, dalam hal keuangan keluarga. “Jadi, ibu-ibu itu harus pinter kelola keuangan, biar bisa tetep masak, juga bisa belanja kerudung baru ya kan?” canda Puan disambut tawa ibu-ibu yang hadir.
“Saya ini juga seorang ibu. Mau sesibuk apapun kegiatan sebagai Ketua DPR RI tapi ya tetap ngurusin rumah, tetap ngurusin suami dan anak-anak. Itu memang kodrat kita sebagai perempuan,” timpalnya.
Pada kesempatan tersebut, Puan lalu mengajak para Ibu-ibu PKK bernyanyi bersama. Ia mengundang sejumlah ibu-ibu maju ke atas panggung. Suasana acara pun semakin meriah karena nyanyian dari para ibu-ibu. Bahkan Puan ikut berjoget bersama saat seorang Ibu PKK bernama Habida menyanyikan lagu ‘Rungkad’ dengan suara merdunya. Puan tampak tertawa ketika Ibu Habida meminta untuk disawer karena memeriahkan acara.
Seorang Ibu PKK lainnya bernama Erna menyanyikan lagu ballad berjudul ‘Buih Permadani’ yang kemudian diremix menjadi dangdut. Ia mengaku gembira bisa bernyanyi di hadapan Puan.
“Mimpi apa aku ya semalam Bu?” seloroh Ibu Erna.
Puan kemudian membagi-bagikan hadiah kaos untuk para ibu-ibu yang maju menyanyi dan menjawab pertanyaan kuis. Salah satu pertanyaan kuis yang dilontarkan Puan adalah soal jenis makanan bergizi.
“Saya sebenernya pengen makan nos (masakan cumi hitam ala Madura, red), tapi tadi makan siang di rumah Pak Said nggak nemu. Kayaknya ini caranya Pak Said biar saya datang lagi ke Sumenep,
minta dibikinin nos,” Puan kembali berkelakar disambut tawa ibu-ibu PKK.
“Tapi untung tadi ada ‘Dendeng Ragi’, empal kering yang gurih banget khas Madura,” imbuhnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS