JAKARTA – Menparekraf Sandiaga Uno merespons positif soal anggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ‘membuntuti’ capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kampanye. Sandiaga menilai daerah yang dikunjungi Jokowi merupakan daerah yang memang membutuhkan perhatian khusus.
“Saya menanggapinya positif ya. Ini yang NTT ya? Sama Papua. Ya itu dua daerah yang sangat butuh perhatian pemerintah pusat. Saya juga baru kembali dari NTT juga ada kegiatan Parekraf di Papua. Dua daerah tersebut mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah pusat. Jadi justru saya melihatnya ini sebuah berkah dan yang harus kita syukuri bahwa pemerintah pusat sangat concern terhadap Papua dan NTT,” kata Sandiaga kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Terkait daerah kunjungan kerja Jokowi yang kerap sama dengan wilayah kampanye Ganjar, Sandiaga menanggapi santai. Dia menilai hal itu membuktikan kalau Ganjar sosok pemimpin yang paling mirip dengan Jokowi. Sandiaga bahkan menyebut Ganjar sebagai Jokowi 3.0.
“Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” ujarnya.
Sandiaga mengatakan urusan ini harusnya dijadikan momentum tim kampanye untuk mensosialisasikan secara luas soal sosok Ganjar. Termasuk dirinya yang juga sudah mulai melakukan kampanye ke beberapa daerah.
“Ini yang tim harusnya mengambil satu momentum karena masyarakat secara luas, karena saya juga sudah mulai berkampanye. Tadi juga mendapatkan izin dari pak presiden melalui Pak Mensesneg untuk berkampanye sampai bulan Februari 2024 bahwa masyarakat itu masih menginginkan percepatan pembangunan,” ujarnya.
“Arah pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Pak Jokowi periode pertama dan kedua ini diyakini akan meningkatkan kesejahteraan, membuka lapangan kerja dan menjaga harga-harga kebutuhan pokok. Perbaikan koreksinya adalah bagaimana pemerintahan bersih yang lebih diutamakan. Pemerintahan yang bebas korupsi menjadi perhatian,” lanjut Sandiaga. (detik/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS