SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi B menggelar acara ’sambung roso’ untuk menyapa warga penghuni Rusunawa Keputih, pada Jumat (28/10/2022) malam.
Acara berlangsung di teras Rusunawa tersebut berlangsung sangat gayeng. Mayoritas warga penghuni Rusunawa Keputih menceritakan soal kondisi ekonomi yang serba kekurangan, selain persoalan sosial lainnya.
“Suami saya sudah lama meninggal. Saya janda dua anak Pak Anas, yang selama ini menggantungkan penghasilan dengan berjualan kue yang tidak seberapa hasilnya. Kadang laku, kadang tidak laku,” ujar Sutini, salah satu penghuni Rusunawa Keputih.
Lebih lanjut Sutini mengatakan, karena kecilnya pendapatan, dirinya menunggak biaya sewa rusun selama 3 bulan. Untuk membayar sewa rusun, tagihan listrik dan air dalam sebulan sebesar Rp 200 ribu.
Belum kebutuhan lainnya. Kondisi ekonomi yang serba kekurangan tidak cukup memenuhi kebutuhan primernya.
“Saya akan membantu tunggakan sewa njenengan selama 3 bulan. Kondisi seperti ini juga banyak saya temui saat bertemu dengan penghuni Rusunawa Penjaringan Sari,” kata Anas Karno.
Penghuni Rusunawa Keputih adalah warga berpenghasilan rendah. Mereka bekerja dengan penghasilan yang tidak tentu. Ada yang bekerja sebagai penjual sayur, berdagang kue, kuli bangunan dan pekerjaan lainnya dengan pendapatan kecil.
Anas menjelaskan, Pemerintah Kota Surabaya mempunyai sejumlah program pemberdayaan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Di antaranya kredit usaha berupa permodalan dengan bunga sangat rendah untuk UKM dan UMKM oleh BPR Surya Artha Utama (SAU), BUMD milik Pemkot Surabaya.
“BPR SAU segera memperoleh penyertaan modal dari pemkot sebesar Rp 60 miliar untuk kredit lunak UKM dan UMKM. Bunganya hanya 0,0 sekian persen. Saya berharap program ini dimanfaatkan oleh warga, dari pada pinjam ke pinjaman on line atau rentenir dengan bunga tinggi,” jelasnya
Dia menambahkan, Pemkot Surabaya juga melakukan pelatihan pendampingan kepada pelaku UMKM. “Nanti saya datangkan dinasnya untuk melatih warga disini,” ujar legislator yang juga Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut.
Anas Karno mengungkapkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, sudah memerintahkan kepada kader Banteng untuk turun ke masyarakat supaya mengerti persoalan masyarakat dan menyerap aspirasi mereka.
“Bu Mega sudah mengingatkan, bahwa jebakan utama kader partai adalah perasaan mapan. Bahwa seakan menjadi pemenang pemilu sudah cukup sehingga tak mau bekerja keras. Cenderung terjebak dalam kehidupan hedonis, dan masuk dalam alam pikir kapitalisme yang sebenarnya harus dilawan dengan gotong royong,” terangnya.
Karenanya kader PDIP harus mendorong spirit perjuangan, mencari tantangan untuk menjalankan ajaran Bung Karno.
“Dan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tertinggi. Sehingga kader bergerak, berinisiatif dengan kesadarannya, tanpa harus diperintah lebih dulu,” pungkas Anas. (dhani/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS