Selasa
26 November 2024 | 5 : 03

Risma Siapkan Layanan Kemoterapi hingga Dokter Spesialis di Kabupaten-Kota se-Jatim

pdip-jatim-240927-RGH-rakerdasus-3

SURABAYA – Calon Gubernur Tri Rismaharini menyoroti tingginya ketimpangan akses kesehatan bagi masyarakat Jawa Timur yang tinggal di daerah.

“Kami banyak mendapat keluhan tentang ketiadaan fasilitas kemoterapi di daerah. Mereka penyintas kanker harus menuju kota besar seperti Surabaya untuk mendapat layanan kesehatan,” katanya saat memaparkan visi misi di Rakerdasus PDI Perjuangan Jatim di Surabaya, Kamis (26/9/2024).

Mantan Menteri Sosial itu pun menjelaskan, para pasien dan keluarga harus mengeluarkan biaya ekstra baik untuk transportasi dan penginapan. Sedangkan, kebanyakan mereka untuk membayar terapinya saja sudah tidak mampu.

Risma menawarkan solusi untuk pemerataan akses kesehatan di Jawa Timur terutama di daerah pinggiran dan kepulauan seperti Gresik dan Madura.

“Karena itu, nanti kalau kita diberi amanah memimpin Jatim kita akan bangun untuk kemoterapi di tiap daerah jadi ga perlu lagi datang ke Surabaya tapi cukup datang di daerah,” katanya.

Bukan hanya pemerataan layanan kemoterapi, Risma pun akan mendatangkan tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis untuk turun ke daerah-daerah agar memantau kesehatan masyarakat secara lebih intens.

“Jadi misalkan minggu ini di Kabupaten Nganjuk itu ada layanan visit dokter spesialis penyakit kulit. Itu kita akan turunkan,” paparnya.

Hal ini dilakukan Risma sebab persebaran dokter spesialis yang tidak merata di daerah-daerah sehingga tidak semua pasien bisa terfasilitasi.

“Pernah ada saya tangani itu di Sumenep. Dia menunggu dokter spesialis yang ternyata tidak ada. Akhirnya saya bawa ke Surabaya. Padahal dia sudah 10 jam naik kapal,” ungkapnya.

Risma mengaku memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam aspek kesehatan di wilayah Jawa Timur. (Baca juga: Risma-Gus Hans Bakal Wujudkan Jawa Timur Bebas Pungli dan Ekonomi Pro Rakyat)

Pasalnya, Jatim menduduki peringkat teratas dengan kasus kebutaan, Kusta dan TBC se Indonesia.

“Kasus tertinggi salah satunya disebabkan karena keterlambatan penanganan. Faktornya berlapis, termasuk ketidakmerataan akses layanan kesehatan di daerah-daerah,” pungkasnya. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...