Selasa
26 November 2024 | 10 : 52

Rieke Tuntut Menteri Perdagangan Minta Maaf

pdip-jatim-rieke-d-p

pdip-jatim-rieke-d-pJAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka memprotes pernyataan Menteri Perdagangan Thomas Lembong soal ‘ekspor orang’ sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).

Rieke menyebut, paradigma berpikir seperti yang disampaikan menteri perdagangan tersebut sebagai kekeliruan, karena itu sama artinya pengiriman TKI mendorong perdagangan manusia. Sementara, jelas dia, praktik human trafficking merupakan kejahatan kemanusiaan yang menjadi perlawanan bersama dunia.

“Jika seorang menteri menyatakan hal seperti itu, maka dapat diasumsikan pemerintah melegalkan dan mendorong perdagangan manusia,” kata Rieke Diah Pitaloka, Rabu (8/6/2016).

Menurut Rieke, tanggal 1 Juni 2016 di acara Rakernas Kadin di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, menteri perdagangan mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia tidak melulu ekspor barang.

Thomas Lembong mengatakan, definisi ekspor mesti diperlebar untuk juga ekspor orang. Remitensi TKI selama ini USD 10 miliar per tahun, kata Thomas, dan kalau digolongkan ke jasa ekspor maka bisa jadi ekspor terbesar ketiga di sektor non-migas.

Dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan menteri perdagangan, Rabu (8/6/2016), Rieke pun mengonfirmasi langsung soal itu. “Dan menteri perdagangan mengakui mengeluarkan pernyataan tersebut,” ungkapnya.

Berdasarkan hal tersebut, dia menilai menteri perdagangan telah mengangap bahwa rakyat yang bekerja sebagai TKI tak lebih sekadar barang dagangan dalam praktik ekspor. Rieke menilai pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

“Pengiriman TKI tidak dapat disamakan dengan ekspor barang. Dalam postur anggaran pun pos remitens TKI berada pada pos berbeda dengan devisa hasil ekspor barang,” ujarnya.

Kalau pun terjadi pengiriman rakyat untuk bekerja di luar negeri, tambah dia, hal itu tidak bisa dipandang sebagai semata keuntungan ekonomi layaknya ekspor impor barang.

“Karena itu, saya mendesak menteri perdagangan minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya TKI dan keluarganya, serta mencabut pernyataannya tersebut,” tegas Rieke. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...