Kamis
22 Mei 2025 | 3 : 35

Rieke Tuntut Menteri Perdagangan Minta Maaf

pdip-jatim-rieke-d-p

pdip-jatim-rieke-d-pJAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka memprotes pernyataan Menteri Perdagangan Thomas Lembong soal ‘ekspor orang’ sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).

Rieke menyebut, paradigma berpikir seperti yang disampaikan menteri perdagangan tersebut sebagai kekeliruan, karena itu sama artinya pengiriman TKI mendorong perdagangan manusia. Sementara, jelas dia, praktik human trafficking merupakan kejahatan kemanusiaan yang menjadi perlawanan bersama dunia.

“Jika seorang menteri menyatakan hal seperti itu, maka dapat diasumsikan pemerintah melegalkan dan mendorong perdagangan manusia,” kata Rieke Diah Pitaloka, Rabu (8/6/2016).

Menurut Rieke, tanggal 1 Juni 2016 di acara Rakernas Kadin di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, menteri perdagangan mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia tidak melulu ekspor barang.

Thomas Lembong mengatakan, definisi ekspor mesti diperlebar untuk juga ekspor orang. Remitensi TKI selama ini USD 10 miliar per tahun, kata Thomas, dan kalau digolongkan ke jasa ekspor maka bisa jadi ekspor terbesar ketiga di sektor non-migas.

Dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan menteri perdagangan, Rabu (8/6/2016), Rieke pun mengonfirmasi langsung soal itu. “Dan menteri perdagangan mengakui mengeluarkan pernyataan tersebut,” ungkapnya.

Berdasarkan hal tersebut, dia menilai menteri perdagangan telah mengangap bahwa rakyat yang bekerja sebagai TKI tak lebih sekadar barang dagangan dalam praktik ekspor. Rieke menilai pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

“Pengiriman TKI tidak dapat disamakan dengan ekspor barang. Dalam postur anggaran pun pos remitens TKI berada pada pos berbeda dengan devisa hasil ekspor barang,” ujarnya.

Kalau pun terjadi pengiriman rakyat untuk bekerja di luar negeri, tambah dia, hal itu tidak bisa dipandang sebagai semata keuntungan ekonomi layaknya ekspor impor barang.

“Karena itu, saya mendesak menteri perdagangan minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya TKI dan keluarganya, serta mencabut pernyataannya tersebut,” tegas Rieke. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Bupati Sugiri Kukuhkan Ribuan Penghafal Al-Qur’an, Berharap Tumbuh Generasi Berkualitas

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengukuhkan ribuan pelajar hafidz. Mereka adalah pelajar SMP ...
LEGISLATIF

Hadapi Krisis, Kanang Serukan Semangat Gotong Royong kepada Rakyat

NGAWI – Anggota DPR RI/MPR RI Ir. Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang, menggelar sosialisasi Empat Pilar ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Resmi Pimpin KONI Kabupaten Blitar, Bupati Rijanto: Momen Penting Tingkatkan Prestasi Olahraga

BLITAR – Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah, resmi dilantik sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional ...
LEGISLATIF

Jelang Idul Adha, Erma Ingatkan Pentingnya Perlindungan Ekonomi Peternak

SURABAYA – Menjelang Hari Raya Idul Adha, anggota Komisi B yang juga Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa ...
KRONIK

Diskusi 27 Tahun Reformasi, Abidin Fikri Tegaskan Pendidikan Rakyat untuk Memutus Kemiskinan

JAKARTA – Yayasan 98 Peduli menggelar diskusi bertajuk Pendidikan Kerakyatan dalam Pengentasan Kemiskinan di DPP ...
ROMANTIKA

Polemik Soal Pakaian Seragam Partai

SETAHUN setelah Sukarno dan beberapa temannya mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, timbul ...