SURABAYA – Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana mengatakan, saat ini masih ada ribuan warga peserta BPJS kesehatan dari kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI), tidak bisa memanfaatkan fasilitas jaminan kesehatan (jamkes) tersebut.
Penyebabnya, mereka belum menerima kartu BPJS kesehatan program PBI. Menurut Agustin Poliana, pihaknya sudah menyampaikan persoalan ini kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
“Informasinya, proses percetakaan berlangsung lama sehingga terlambat didistribusikan. Nah, kalau seperti ini kan kasihan warga,” katanya, kemarin.
Legislator dari PDI Perjuangan ini mengaku heran dengan kondisi tersebut. Sebab, peserta PBI yang iurannya dibayar Pemkot Surabaya itu belum menerima kartu BPJS sejak 2015.
Para peserta BPJS dari jalur PBI ini meliputi para lansia, kader posyandu, modin, Bunda PAUD, masyarakat miskin, maupun relawan masyarakat lainnya.
Dia mengakui, tak semua peserta PBI belum menerima kartu pelayanan kesehatan gratis tersebut. Dari jumlah penerima PBI sekitar 270.000, masih ribuan orang yang belum memperoleh kartu BPJS kesehatan.
Padahal, sebut Titin, sapaan Agustin Poliana, tiap tahun pemkot menganggarkan sekitar Rp 600 miliar untuk peserta PBI. Karena itu, komisi bidang kesra ini kemarin memanggil satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait serta BPJS kesehatan untuk mencari solusinya.
Selama ini, tambah Titin, bagi warga yang belum menerima kartu PBI, bisa menggunakan KTP atau menunjukkan NIK. Namun, saat di rumah sakit, mekanisme tersebut justru tak berlaku karena pihak rumah sakit mensyaratkan adanya bukti fisik atau fotocopy.
“Makanya, sampai saat ini masih banyak yang belum memanfaatkan. Padahal, sudah ditanggung pemerintah kota,” jelas perempuan yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Menurut dia, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, sebagian masyarakat juga menemui dilema. Jika menggunakan fasilitas PBI, mereka belum menerima kartunya.
Sedangkan menggunakan BPJS jalur mandiri, ternyata sudah terdaftar di PBI sehingga tak bisa direalisasikan.
Sementara itu, Kepala Departemen Manajemen Pelayanan Kesehatan BPJS Regional Jawa Timur Indrina Damayanti mengatakan, persoalan kartu yang belum diterima ribuan peserta diakuinya kendala terletak pada pencetakan.
Padahal, menurutnya, pencetakan kartu BPJS Kesehatan di tiap cabang per jam bisa menghasilkan sekitar 400 kartu.
“Saat ini ada sekitar 273. 634 peserta PBI, pada bulan Januari ini bertambah 6.699 peserta. Untuk pencetakannya kami usahakan segera,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS