SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meresmikan dimulainya pemusatan pendidikan dan pelatihan (diklat) calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Surabaya tahun 2024, di Graha Sawunggaling, Minggu (4/8/2024).
Diklat Paskibra diikuti 97 putra dan putri terbaik Kota Pahlawan tersebut bakal menjalani rangkaian kegiatan selama dua pekan, pada 4-18 Agustus 2024.
Dalam arahannya, Armuji mengatakan, menjadi bagian dari paskibra bukanlah tugas yang mudah. Tugas tersebut merupakan tanggung jawab yang besar.
Dia menegaskan dalam menjalankan tugas sebagai paskibra memerlukan kedisiplinan, dedikasi, dan komitmen tinggi.
“Kalian harus bangga karena telah terpilih dari hasil seleksi ketat di masing-masing sekolah maupun di tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Politisi senior PDI Perjuangan yang akrab disapan Cak Ji itu menyebut paskibra merupakan simbol semangat kebangsaan.
Bukan hanya bertugas mengibarkan bendera, mereka juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk cinta tanah air dan menjaga persatuan serta kesatuan bangsa.
Cak Ji pun mengaku turut bangga lantaran beberapa calon Paskibra Surabaya berhasil lolos seleksi pada tingkat yang lebih tinggi.
Mereka berhasil mewakili Paskibra Surabaya ke tingkat Jawa Timur dan mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional.

“Mudah-mudahan di tahun yang akan datang anak Surabaya juga ada yang lolos dan menjadi bagian paskibraka di tingkat nasional,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan sebetulnya pada penyelenggaraan upacara HUT RI tahun ini terdapat 100 calon pengibar bendera.
Para Calon Paskibra Surabaya yang lolos seleksi tersebut terdiri dari 50 putra dan 50 putri. Namun, tiga di antaranya berhasil lolos seleksi di tingkat provinsi dan nasional.
“Dengan demikian, jumlah peserta pemusatan diklat untuk Surabaya adalah 97 orang,” jelasnya.
Yayuk, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa seluruh calon paskibra berasal dari berbagai etnis. Pihaknya ingin memberikan gambaran kepada calon paskibra soal masyarakat Surabaya yang heterogen.
“Siapapun boleh mengikuti seleksi paskibraka selama mereka memenuhi persyaratan dan lolos dari hasil seleksi,” seru dia.
Selama pemusatan diklat, para calon paskibra akan menerima sejumlah materi. Di antaranya baris-berbaris, kesamaptaan, wawasan kebangsaan, psikologi, hingga etika.
Diklat dilakukan di lapangan dan di kelas. Penyampaian materi di lapangan berlangsung pagi hingga petang. Sedang di kelas mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.
“Kami berharap mereka dalam kondisi sehat. Baik fisik maupun mental. Sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik pada 17 Agustus,” harapnya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS