KOTA PROBOLINGGO – Sampai saat ini, harga pupuk urea non subsidi di Kota Probolinggo masih terpantau tinggi dan menjadi keluhan umum para petani. Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Haris Nasution, bakal mengawal persoalan tersebut dan akan meminta dinas terkait untuk turun tangan.
Keluhan soal naiknya harga pupuk terungkap dalam pertemuan serap aspirasi masa reses yang digelar Haris Nasution yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Probolinggo, Kamis (20/1/2022) malam.
“Hari ini kembali menggelar reses, saya tampung semua keluhan masyarakat yang tentunya akan saya tindak lanjuti kepada eksekutif karena bagian dari tugas pokok dan fungsi DPRD yakni legislasi, budgeting dan controlling,” ucapnya di Kantor DPC, Jalan Raya Brantas, Kademangan.
Naiknya harga pupuk, diungkapkan sejumlah petani peserta reses, terjadi semisal pada jenis urea. Jika biasanya seharga Rp 112 ribu per 50 kilogram, kini melambung sampai Rp 182 ribu per kilogram. Dengan kenaikan itu, petani pun kelimpungan.
Seperti kata Seniman, petani asal Kelurahan Kebonsari Wetan. Ia mengaku, kenaikan harga dirasa sangat membebani keuangannya. Sebab ongkos produksi makin meningkat, itu pun masih harus memikirkan biaya perawatan yang lain.
“Kalau begini ketika panen kan bisa rugi, belum lagi kendala cuaca. Saya mohon melalui Fraksi PDI Perjuangan, agar hal ini ada solusi minimal harga pupuk kembali normal,” harapnya.
Setali tiga uang, Nasution pun bakal menindaklanjuti keluhan tersebut. Rencana, hari ini pihaknya akan adukan dengan dinas terkait, baik Dinas Pertanian maupun Dinas Perdagangan di Kota Probolinggo.
Dalam kesempatan itu, Nasution juga mengajak kepada sejumlah Pengurus Ranting untuk menggelorakan perjuangan. Sebab, kebijakan pro rakyat perlu didukung dengan kerja-kerja partai yang maksimal.
“Oleh karena itu baik Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting yang menjadi garda terdepan, solidkan gerakan. Agar legislator kita makin banyak dan kuat sehingga mampu mempengaruhi kebijakan agar terus berpihak pada rakyat,” tegasnya. (drw/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS