Senin
19 Mei 2025 | 12 : 43

Reses di Jember, Eko Yunianto Serap Aspirasi Soal Lingkungan, UMKM, hingga Pendidikan

pdip-jatim-241122-reses-eko-yunianto-1

JEMBER – Anggota DPRD Jawa Timur, Eko Yunianto, memanfaatkan masa reses untuk turun langsung menyerap aspirasi masyarakat di Daerah Pemilihan, Jember, Jumat (21/11/2024).

Dalam resesnya, Eko mendapat masukan sejumlah isu penting. Seperti kerusakan lingkungan, pengembangan UMKM, pendidikan, hingga kebutuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas menjadi sorotan utama.

Salah satu isu yang mencuat adalah kerusakan gumuk (bukit pasir) di wilayah Jember. Nanda, warga Ajung, menyampaikan keresahannya terkait penambangan gumuk yang terus berlangsung hingga menyebabkan lahan pertanian menyusut drastis dan debit air tanah berkurang.

Dia menyoroti bahwa sebagian besar gumuk di Jember dikelola secara swasta, sehingga masyarakat kehilangan kontrol terhadap dampaknya.

“Gumuk yang habis ini berdampak langsung pada petani, terutama karena lahan garapan berkurang dan sumber air semakin sulit. Kami butuh perhatian serius untuk masalah ini,” ujarnya.

Masalah serupa juga ditemukan di Pasirian, Lumajang, yang menghadapi persoalan eksploitasi tambang pasir. Kerusakan lingkungan akibat penambangan ini dikeluhkan warga yang khawatir dampaknya pada keberlanjutan hidup mereka.

Menanggapi aspirasi ini, Eko Yunianto berjanji untuk membawa isu lingkungan tersebut ke pembahasan di tingkat provinsi.

Dia juga berencana menginisiasi dialog antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat untuk mencari solusi yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

Selain isu lingkungan, warga Gumukmas, Supriadi, mengusulkan agar pemerintah memberikan perhatian lebih pada sektor UMKM, khususnya di bidang agribisnis.

Dia berharap adanya bantuan modal usaha dan pelatihan, termasuk untuk modernisasi peternakan. Menurutnya, modernisasi ini sangat penting agar peternak dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

“Bantuan untuk UMKM dan pelatihan modernisasi peternakan sangat kami harapkan. Dengan ini, kami bisa lebih maju dan berdaya saing,” kata Supriadi.

Eko merespons dengan menyatakan komitmennya untuk mendorong pemerintah menyediakan program bantuan yang sesuai kebutuhan.

Dia menegaskan pentingnya mengembangkan UMKM sebagai pilar ekonomi daerah dan berjanji memastikan program ini berjalan hingga ke tingkat akar rumput.

Sementara itu, isu pendidikan juga menjadi perhatian dalam reses ini. Zainal Arifin, warga Wuluhan, mengungkapkan keluhannya terkait rendahnya honor pendidik non-sertifikasi yang hanya sebesar Rp 600 ribu per bulan.

Dia juga minta agar ada jalur beasiswa bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi S2 ke luar negeri.

“Honor sebesar itu jelas tidak mencukupi, apalagi dengan tanggung jawab yang besar. Selain itu, beasiswa ke luar negeri penting untuk mendukung generasi muda dalam meningkatkan kapasitasnya,” ungkap Zainal.

Dalam kesempatan yang sama, Moh. Zaini, warga Jenggawah, menyoroti minimnya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, terutama di fasilitas pendidikan. Ia meminta agar pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan disabilitas dalam perencanaan pembangunan.

Eko menegaskan bahwa dua hal di bidang pendidikan ini akan menjadi prioritasnya di DPRD. Ia akan mendorong peningkatan kesejahteraan guru non-sertifikasi serta memperjuangkan kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif.

Tak hanya itu, persoalan perlakuan terhadap perempuan juga mencuat dalam reses ini. Okta, seorang warga, menyoroti bagaimana perempuan sering menjadi korban politik transaksional, misalnya melalui pembagian atribut seperti seragam Muslimat atau kerudung.

“Perempuan kerap dijadikan alat politik, dan ini sangat merugikan. Harus ada kebijakan yang melindungi perempuan agar tidak terus-menerus menjadi korban,” ujarnya.

Eko Yunianto memastikan seluruh aspirasi yang diterimanya akan diperjuangkan secara serius. Ia berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Jember-Lumajang dan memastikan bahwa suara mereka didengar.

“Kami akan menindaklanjuti semua masukan ini dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait. Selain itu, kami akan menginisiasi forum dialog dengan masyarakat agar setiap solusi yang diambil benar-benar tepat sasaran,” kata Eko Yunianto. (yols/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

BPEK Jember Siap Gelar Pelatihan Beauty Class untuk Ibu-ibu Muda Korban PHK

JEMBER – Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember bakal menggelar event ...
HEADLINE

Pembekalan Kepala Daerah PDI Perjuangan, Begini Arahan Megawati

JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi arahan saat pembekalan kadernya yang menjadi ...
SEMENTARA ITU...

Ucapkan Selamat Harlah ke-6 Sabilu Taubah, Bupati Rijanto Sampaikan Harapan Ini

BLITAR – Bupati dan Wakil Bupati Blitar, Rijanto-Beky Herdiansah menghadiri acara jalan sehat dalam rangka ...
LEGISLATIF

Abidin Fikri Sosialisasi 4 Pilar kepada Gen Z Bojonegoro

BOJONEGORO – Acara digelar di aula DPC PDI Perjuangan Bojonegoro dihadiri seratusan perwakilan pelajar SLTA ...
LEGISLATIF

DPR Perketat Pengawasan terhadap Danantara, Kanang Tegaskan Tak Ada Kekebalan Hukum

JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono, menyatakan pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap ...
KRONIK

Berikan Santunan untuk Anak Yatim, H. Zainal Sebut Tanggung Jawab Bersama

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, mengatakan bahwa memberikan santunan atau bantuan untuk anak yatim ...