KEDIRI – Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana menghadiri kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pemanfaatan Bansos Untuk Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kabupaten Kediri. Kegiatan yang diinisiasi Dinas Sosial Kabupaten Kediri ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Acara dibagi dalam dua sesi dan dihadiri lebih dari 600 warga serta para pendamping keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dari 6 wilayah kecamatan.
Antara lain Kecamatan Pare, Badas, Kandangan, Purwoasri, Papar, dan Kunjang. Turut hadir, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Dyah Saktiana.
Dalam kesempatan tersebut Wara Sundari Renny Pramana mengaku senang bisa bertatap muka secara langsung dengan para warga serta ketua kelompok KPM PKH.
“Yang saya cintai seluruh teman’teman PKH, serta ketua kelompok di Kecamatan Pare, Badas dan Kandangan. Marilah kita bersyukur pada hari ini kita bisa bersilaturahmi dengan panjenengan semua. Saya ucapkan terima kasih sudah diberi kesempatan, mudah mudahan pertemuan ini bisa memberi manfaat bagi kita semua,” ucap Renny Pramana.
“Saya menjabat sebagai Ketua Komisi E DPRD Jatim dan salah satu mitra kerja adalah dinas sosial. Jadi menyambung sebetulnya antara saya, Bu Nana (Kadinsos) dan panjenengan semua. Saya ingin berkoordinasi dengan Dinsos terkait sosialisasi edukasi pemanfataan bansos untuk pencegahan dan penanganan stunting,” sambung perempuan yang juga menjabat sebagai Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.

Sebagai legislator yang membidangi kesejahteraan sosial, Renny merasa bersyukur pendistribusian bansos di wilayah Kabupaten Kediri bisa berjalan lancar.
Sementara itu kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pemanfaatan Bansos Untuk Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kabupaten Kediri, mendapat respon positif dari Farid, Ketua Pendamping PKH Kecamatan Badas.
“Ini juga untuk peningkatan kapasitas teman-teman pendamping. Materi-materi yang didapat terkait penanganan stunting jadi kita lebih fokus dan giat lagi di bawah untuk pertemuan kelompok mensosialisasikan cara untuk mencegah dan menangani stunting,” ucapnya
“Kalau bantuan yang diberikan selama ini komplementaritasnya kan kayak di PMT (pemberian makanan tambahan), ada nutrisi juga. Di Dinsos juga ada nutrisi serta di kementerian ada bantuan susu plus telur untuk KPM yang punya balita dan ibu hamil. Jadi saya rasa cukup bagus mencegah dan menangani stunting,” tambah dia.
Sebagai pendamping PKH di Kecamatan Badas, Farid mengaku telah mencatat ada sekitar 207 warga Desa Lamong yang telah menerima bantuan bansos dari Dinsos Kabupaten Kediri. Dirinya merasa senang karena di wilayahnya tidak ada bayi yang terkena stunting.
“Kalau stunting gak ada, cuman adanya wasting, berat badannya kurang. Jadi ada indikasi kalau dibiarkan bisa kena stunting. Itu juga fokus untuk diberikan nutrisi sama pihak desa,” ungkapnya. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS