BANYUWANGI – Seni budaya menjadi salah satu perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Sebagai upaya regenerasi pelaku seni, Banyuwangi menggelar Festival Rampak Kendang Milenial di SMA Taruna Budaya, Kecamatan Rogojampi, Sabtu malam (12/3/2022). Event tersebut digelar secara offline maupun online melalui sosial media Pemkab Banyuwangi.
Kesenian Rampak Kendang merupakan kesenian tradisional yang biasanya dilakukan saat menjelang waktu berbuka puasa di bulan suci Ramadan. Pagelaran itu memadukan tabuhan kendang yang rampak dengan alunan musik perkusi yang energik, mengiringi musik tradisional Banyuwangi.
Kesenian ini memiliki filosofi harapan agar Banyuwangi mampu melahirkan sosok pemimpin yang baik dan bertanggung jawab. Seperti kendang yang diumpamakan sebagai pemimpin dalam suatu grup musik tradisional, di mana seluruh alat musik akan mengikuti irama kendang yang ditabuh.

“Pelestarian budaya tak sekadar menggelar event budaya. Namun harus memastikan proses regenerasi terus berjalan. Festival ini menjadi cara untuk me-regenerasi pelaku seni di Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Minggu (14/3/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu mengaku bangga dengan para milenial Banyuwangi yang tetap memiliki minat tinggi terhadap budaya.
“Di tengah banyak daerah yang sedang krisis pelestari budaya, justru di Banyuwangi proses regenerasi pelaku kesenian terus berjalan dengan baik. Kalau bukan anak-anak muda ini, siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita,” jelasnya.
Bupati Ipuk juga menyampaikan, daerah akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya.
“Salah satunya, lewat Banyuwangi Festival yang setiap tahun konsisten menghadirkan event budaya. Festival akan menjadi instrumen ampuh untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda pada seni-budaya,” pungkasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS