SURABAYA – Di momen Hari Pahlawan, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Agustin Poliana mengajak kalangan muda untuk menumbuhkan semangat dan jiwa kepahlawanan dengan berani bersikap, berani menghadapi suatu tantangan ke depan.
Selain itu, Agustin juga mengimbau para milenial saat ini untuk memaknai semangat para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama arek-arek Suroboyo.
“Tidak hanya pintar dan pandai memahami teknologi berupa gadget, bahwa mereka juga harus tahu, Hari Pahlawan itu adalah hari di mana arek-arek Surabaya berjuang melawan penjajah pada10 November 1945,” beber Agustin Poliana di Surabaya, Jumat (10/11/2023).
Dia menyebut, anak-anak sekarang kurang memahami hal itu karena semakin canggihnya gadget, semakin canggihnya digitalisasi, semakin modernya kemajuan zaman. Sehingga mereka melupakan bahwa Hari Pahlawan itu jatuh pada 10 November.
“Kita bicara arek Suroboyo maka semangat dan jiwa kepahlawanan itu harus tumbuh di dalam diri mereka dan tumbuh di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Jangan hanya berani ngomong, tapi bagaimana berani bersikap, berani menghadapi suatu tantangan. Ke depan, tantangan mereka akan semakin gencar dan semakin berat,” ujarnya.
Menurut Agustin, kedepan para pemuda harus bisa menguasai banyak skill dan terutama tata cara etika, attitude, serta sopan santun yang harus dikedepankan.
“Karena anak-anak muda sekarang tidak ada etika tata krama terhadap orang yang lebih tua. Bukan hanya yang usianya lebih tua, tetapi orang muda tapi yang disegani contohnya Pak Kyai, mereka kadang-kadang anak-anak muda sekarang ini justru tidak mengindahkan hal yang salah kaprah,” terang politisi yang akrab disapa Titin tersebut.
Dalam kesempatan Hari Pahlawan ini, Agustin berpesan kepada pemuda Surabaya khususnya, yang menurutnya gudangnya anak-anak muda yang pintar. Termasuk para hacker yang banyak lahir dari Surabaya. Keahlian itu diharapkan bisa menjaga dan membantu dari serangan hacker luar.
“Maka manfaatkan betul Jangan disalahgunakan bahwa kecanggihan ilmu, kepintaran ilmu yang dimiliki untuk tidak merusak suatu generasi bangsa, untuk tidaj merusak negaramu,” tuturnya.
“Tapi berikan ilmu itu untuk mendidik anak-anak / adik-adik kalian yang memang harus kita arahkan. Untuk menjaga negara sendiri dengan menjaga kepintaran mereka untuk mengamankan negara kita,” pungkas Agustin. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS