LUMAJANG – Setiap tahunnya, masyarakat memperingati Hari Lahir Pancasila dengan adat dan kebudayaan setempat, pada 31 Mei malam hingga 1 Juni dini hari. Seperti di Paseban Agung Sunyoruri Gunung Lemongan – Gunung Fuji Kecamatan Klakah.
Seluruh kalangan masyarakat berbondong-bondong berdatangan ke lokasi tersebut guna peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut. Termasuk beberapa pengurus DPC PDI Perjuangan Lumajang serta PAC Klakah dan PAC Ranuyoso.
“Kami juga turut hadir dalam acara tersebut, yang mana memang kegiatan semacam ini diadakan setiap tahunnya. Dan kami dari PDI Perjuangan pasti hadir,” ujar Lancar Budi Utomo, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lumajang.
Lancar, sapaan akrabnya menjelaskan, peringatan kali ini sedikit berbeda dari peringatan biasanya. Pasalnya, peringatan kali ini terbentur dengan situasi yang masih pandemi Covid-19.
“Meski demikian, tetap terlaksana dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Juga yang biasanya dibuka secara umum, namun kali ini diadakan dengan undangan terbatas,” paparnya.
Selain keluarga besar PDI Perjuangan, turut hadir Camat Klakah, Danramil dan Kepala Polsek Klakah, Dinas Pariwisata, Asper Perhutani Klakah, serta masyarakat.
Lebih lanjut, Lancar mengatakan, peringatan kali ini berbeda dengan peringatan sebelumnya. Yang mana, dalam peringatan sebelumnya terdapat kesenian lokal berupa reog dan wayang Kulit, kali ini diganti dengan tembang macapatan.
“Meskipun begitu, tidak menghilangkan kehikmatan acara tersebut. Ini bentuk pelaksanaan tri sakti, berkepribadian dalam kebudayaan,” tambahnya. (ndy/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS