SURABAYA – Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta kepada seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah di Jawa Timur dari PDI Perjuangan untuk memantau pelaksanaan penyaluran bantuan sosial. Hal itu disampaikan Menteri Risma dalam acara rapat koordinasi DPD PDI Perjuangan Jatim diikuti tiga pilar Partai secara virtual, Sabtu (28/8/2021).
Dalam rakor, Menteri Risma meminta kepada seluruh pihak untuk bersama-sama meningkatkan komunikasi sehingga kesejahteraan rakyat bisa terwujud. Menteri Risma juga mendorong para pemimpin daerah untuk lebih memantau realisasi bantuan sosial (bansos).
“Saya mohon para Bupati, Walikota tolong ajak kepala desa untuk mendata itu,” pinta Menteri Tri Rismaharini.
Selain Menteri Risma, sejumlah pemangku kepentingan dari DPR RI juga menjadi narasumber dalam acara tersebut. Yakni Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honiris.
MH Said Abdullah menjelaskan, melemahnya sektor ekonomi karena dampak dari pandemi tak terhindarkan. Ketua DPP PDI Perjuangan itu memprediksi, bila pandemi berlanjut 5 sampai 10 tahun lagi, masa depan Indonesia terancam.
“Mari kita bersama-sama gotong royong mempercepat pemulihan pandemi ini. Penanganan pandemi ini hukumnya wajib. Alokasi anggarannya sudah ada, sudah siap” ujar Said Abdullah.
Diungkapkan Said Abdullah, pihaknya meminta dana transfer pusat ke daerah tahun 2022 untuk menjaga ketahanan pangan. Termasuk dana desa, 40%-nya untuk ketahanan pangan dan hewani.
“Supaya kita bisa sekaligus meletakkan fondasi. Sehingga pada 2024 kita bisa berswasembada pangan, dan tidak perlu impor daging,” tegas Said.

Sementara Charles Honoris mengungkapkan, pada gelombang kedua penularan Covid-19 kemarin, Jawa Timur sudah menorehkan hasil baik dengan vaksinasi yang sudah menembus angka 28,53%. Tetapi, menurutnya, gelombang kedua kemarin bukanlah gelombang penularan yang terakhir.
Baca juga: Rakor Tiga Pilar, Kusnadi: Tangani Covid-19, Partai Harus Gotong Royong Membantu Rakyat
“Pemerintah daerah mempersiapkan terjadinya gelombang penularan berikutnya yang kita tidak tahu kapan akan terjadinya. Sehingga kita tidak lagi melihat sistem kesehatan kita menjadi kewalahan seperti yang kita alami seperti kemarin,” tegas Charles Honoris.
Selain itu, Charles menyarankan setiap pemerintah daerah harus bisa mempersiapkan skenario terburuk untuk menghadapi gelombang penularan selanjutnya.
“Sehingga ketika nantinya kita menghadapi adanya angka penularan yang tinggi, kita sudah siap rumah sakitnya, oksigennya, dan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pasien-pasien Covid,” ungkap Charles.
Sementara Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengawali rakorda dengan mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini.
“Ayo kita bersama-sama menyelesaikan pandemi. Pertemuan seperti ini akan menjadi sangat berguna untuk kita semua, bagi kepentingan kita bersama-sama membangun sinergi 3 pilar partai ini,” katanya.
Rakor diikuti para kader dari tiga pilar partai, yakni kepala dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan, pimpinan DPRD kabupaten dan kota, serta Ketua DPC kabupaten dan kota se-Jawa Timur. (sani/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS