JAKARTA – Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno optimistis kondisi politik Pilkada Jawa Timur 2018 tak sepanas Pilkada DKI Jakarta tahun lalu.
Puti berkeyakinan bahwa isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang sempat panas di Pilgub DKI Jakarta tak akan terjadi di Jawa Timur.
“Itu tak akan terbawa hingga ke Jawa Timur. Di sana (Jatim) banyak kiai dan religiusitasnya tinggi, jadi kondusif,” kata Puti kepada wartawan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018).
Meski demikian, Puti mengatakan tak menutup kemungkinan bentuk kecurangan lain terjadi di Pilkada Jawa Timur.
Untuk meminimalisir hal tersebut, PDI Perjuangan telah menyiapkan 700 ribu saksi yang akan disebar di seluruh tempat pemungutan suara (TPS).
Menurut Puti, 700 ribu saksi itu berasal dari relawan PDIP yang dibentuk secara sukarela. “Ini adalah wujud satu pesta yang mana di dalamnya seluruh rakyat harus bisa ikut di dalam kegembiraan politik ini,” ujarnya.
Para saksi itu nantinya bertugas untuk memastikan Pilkada Jatim 2018 berlangsung jujur, adil dan tak ditemukan politik uang maupun kecurangan di TPS.
Puti pun berharap seluruh pihak dan kandidat yang terlibat di Pilkada Jatim 2018 tak saling menjatuhkan satu sama lain dengan menggunakan black campaign maupun isu SARA.
Hal ini bertujuan agar Pilkada Jatim berjalan kondusif dan lancar tanpa kecurangan yang bisa merugikan salah satu pihak.
Sementara itu, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur telah menyiapkan 700 ribu saksi untuk mengawal perolehan suara pasangan Gus Ipul-Mbak Puti di Pilkada Jatim 2018.
“Mereka akan bertugas di semua tempat pemungutan suara (TPS), semua kelurahan dan desa,” ujar Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan memulai rekrutmen saksi sekaligus membekalinya dengan pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyambut Pilkada Jatim.
Meski demikian, jelas dia, sebagian besar para saksi sudah punya pengalaman bekerja saat Pilkada kota dan kabupaten, pemilu legislatif maupun pemilihan presiden.
“Yang jelas, dari sekitar 64 ribu TPS akan dijaga dua saksi atau lebih. Belum termasuk relawan Gus Ipul-Puti,” ucap perempuan yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim tersebut.
PDIP Jatim ingin memastikan bahwa Pilkada Jatim 2018 berlangsung jujur dan adil, tak ada politik uang maupun segala bentuk kecurangan.
Selain itu, partainya mengajak semua pihak untuk menjaga proses demokrasi di Pilkada Jatim agar berlangsung baik, benar dan menggembirakan.
“Semua kekuatan PDIP, saksi, relawan Gus Ipul dan Mbak Puti akan bekerja maksimal, dengan mengajak rakyat untuk memilih pasangan tersebut. Di saat coblosan, kami menjaga suara agar tidak ada kecurangan,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS