Jumat
24 Oktober 2025 | 4 : 34

Puti: Surabaya Bisa Jadi Pusat Kebudayaan

pdip-jatim-puti-dks1

SURABAYA – Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno ingin Surabaya sebagai ibukota Jawa Timur, ke depan bisa menjadi pusat kebudayaan.

Sebab, Surabaya dan kota-kota lainnya di Jatim,  budaya dan pariwisatanya berpotensi dikembangkan yang bisa dijual kepada wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Saya melihat banyak sekali potensi di Jawa Timur ini, baik dari sisi budaya, kuliner, fashion, bahkan alamnya pun bisa dijual dalam bidang pariwisata,” kata Puti, saat di Galeri Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Kamis (8/2/2018) malam.

Puti berharap, ekonomi kreatif ini bisa berkembang dengan potensi-potensi lainnya yang ada di Jatim.

Sebagai ibu kota provinsi, tambah Puti, di Surabaya selayaknya dibangun satu pusat kebudayaan, yang bisa menarik turis yang ingin melihat apa saja kebudayaan Jawa Timur. Selain itu, di dalamnya ada ruang diskusi bagi para seniman dan budayawan.

Dia juga menyebut Surabaya akan sebanding dengan Sydney Opera House, jika industri pariwisatanya sudah maju. Dengan demikian pemerintah provinsi bisa membangun gedung pusat kesenian Jawa Timur.

“Bahkan nanti, bisa kembali menghidupkan ludruk kemudian dikolaborasi dengan kesenian-kesenian yang lain dan juga kelompok kesenian dari mancanegara,” ujarnya.

Sementara itu, di Galeri DKS semalam dilaksanakan pameran lukisan dengan tema “Tetesan Darah untuk Negeri” karya Jupri Abdullah.

Saat datang ke lokasi pameran di komplek Balai Pemuda tersebut, Puti ditemani Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana; Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah, dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari.

Tiba di Galeri DKS, mereka disambut Ketua DKS Krisman Hadi dan sang pelukis, Jupri Abdullah.

Puti lantas melihat-lihat lukisan di galeri tersebut, mulai dari lukisan Proklamator Indonesia, Soekarno yang merupakan kakeknya sendiri, lalu Presiden RI sekarang Joko Widodo, dan juga beberapa Presiden RI sebelumnya, seperti Megawati Soekarnoputri, dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Saya senang melukis dan juga suka bikin sketsa, ini bisa menyeimbangkan jiwa kalau dari pagi sampai siang penuh dengan agenda yang melelahkan berpolitik. Dengan hadir di sini, saya merasa terhibur lah dengan melihat lukisan yang warna-warni,” ungkap Puti.

Puti terkejut ketika dirinya melihat lukisannya sendiri bersanding dengan tokoh-tokoh negara yang lain.

“Saya merasa terhormat dan senang bisa dilukis oleh Cak Pri (Jupri Abdullah) dan saya sangat mengapresiasi sekali,” ucapnya.

Puti melihat lukisan dirinya begitu mirip dengannya dan sorot mata pada lukisan tersebut tampak terisi sehingga seperti benar-benar hidup. (goek)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...