SIDOARJO – Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno menghadiri acara peresmian Pondok Pesantren Ahlun Najiyah dan Masjid Al Chamimi, di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Minggu (11/3/2018).
Kehadiran cucu Presiden Pertama RI, Bung Karno itu untuk mewakili Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Kehadiran mantan anggota DPR RI dua priode itu menjadi pusat perhatian ribuan jemaah yang sudah memadati acara yang berbarengan dengan Haul Akbar Nyai Hj Mas Lathifah Muhajir dan KH Mas Abdur Rozzaq Ustman.
Kehadiran Puti itu sudah tentu disambut baik pengasuh ponpes Nyai Hj Mas Fatimah serta para ustadz ustadzah dan santri Ahlun Najiyah.
Di hadapan ribuan jemaah yang mayoritas dari Muslimat dan Fatayat itu, Puti diberi kesempatan untuk memberikan sambutan. Puti menyampaikan salam Gus Ipul karena pada kesempatan tersebut tidak bisa hadir.
“Beliau (Gus Ipul) mohon maaf tidak bisa hadir. Beliau menyampaikan salam kepada panjenengan semua,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Puti Guntur mempromosikan program ‘Madin Plus’, yakni rencana kebijakan anggaran untuk memperkuat lembaga madrasah diniyah.
“Gus Ipul dan saya menggagas program ‘Madin Plus’. Disebut plus karena kami berdua ingin menambah dan memperluas penerima Biaya Operasional Santri Madrasah Diniyah,” kata Puti.

Program itu telah dicantumkan dalam dokumen visi-misi dan janji kerja pasangan nomor 2 tersebut.
“Plus berikutnya adalah melanjutkan dan memperluas insentif bagi ustad/ustadzah Madrasah Diniyah, Pesantren dan khafidz dan khafidzah,” jelasnya.
Gus Ipul dan dirinya telah meletakkan pondok pesantren dalam posisi sangat penting dan strategis, yakni tempat untuk mencetak generasi penerus unggul dan berakhlak.
“Kami berdua ingin melakukan penguatan peran pondok pesantren sebagai pusat pendidikan agama dan akhlak,” tambahnya.
Sedang pengasuh Ponpes Ahlun Najiyah Ibu Nyai Mas Fatimah Muhadjir mengatakan, dirinya mengundang Cawagub Puti Guntur Soekarno untuk meresmikan bangunan baru pondok tersebut.
“Mbak Puti saya undang untuk membuka dan meresmikan Pondok Pesantren Ahlun Najiyah Cabang Krian,” jelasnya.
Usia pondok itu terbilang tua, sekitar 370 tahun. Pusatnya di kawasan Sidosermo, Surabaya. “Kami sekarang membuka cabang di Krian, Sidoarjo,” ungkap Nyai Mas Fatimah.
Acara itu dihadiri ribuan warga Muslimat, Fatayat NU, ibu-ibu pengajian dan PKK dari kawasan setempat.
“Kami juga memberikan dukungan dan doa untuk Gus Ipul dan Mbak Puti,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS