JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah berharap pertemuan Puan Maharani dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menjadi ruang tabayyun (upaya mencari kejelasan) antara kedua partai (PDI Perjuangan dan PSI).
Menurutnya, ‘balas pantun’ di media massa selama ini hanya akan memicu kesalahpahaman dua pihak.
“Setidaknya silaturahmi itu menjadi ajang komunikasi dan tabayyun yang baik bagi kedua belah pihak, ketimbang hanya ‘berbalas pantun’ di media massa,” kata Said saat dalam keterangan di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Dia juga berharap Kaesang membawa wajah baru bagi PSI yang lebih kooperatif. Terutama ingin agar PSI dan PDI Perjuangan bisa sama-sama mendisiplinkan kader yang kontraproduktif dalam peluang kerja sama kedua partai di Pilpres 2024.
![](https://i0.wp.com/pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2022/08/pdip-jatim-220830-said.jpg?ssl=1)
“Masing-masing pihak bisa mendisiplinkan kadernya masing masing yang berbuat kontra produktif bagi upaya upaya membangun kerja sama politik ini,” ujarnya.
Said menyebut PDI Perjuangan tak menutup pintu terhadap peluang kerja sama dengan PSI. Menurut dia, PSI belum menyatakan dukungan secara resmi meskipun selama ini tampak dekat dengan Prabowo Subianto.
Dia berharap Kaesang bisa segera mengumumkan sikap resmi PSI soal dukungan untuk calon presiden. (Baca juga: Soal Koalisi di Pilpres 2024, PDI Perjuangan dan PSI Sepakati Ini)
“Namun, kami tidak hendak mendahului kehendak dan takdir yang akan terjadi. Apalagi pertemuan antara Kaesang Pangarep dan Mbak Puan adalah pertemuan perdana,” kata Said. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS