JAKARTA – Ketua DPR Puan Maharani mengajak seluruh pemuka agama meyakinkan masyarakat soal pentingnya vaksinasi Covid-19 dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.
“Vaksinasi ini diperlukan, jika kita ingin Indonesia dapat segera mengatasi Pandemi Covid-19,” kata Puan dalam diskusi virtual yang diselenggarakan DPR, DPD, dan MPR, Kamis (14/1/2021).
Dia mengatakan, masyarakat telah menyaksikan vaksinasi pertama yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Hal ini, kata dia, untuk menunjukkan bahwa vaksin aman digunakan.
“BPOM sudah mengeluarkan izin edar darurat untuk vaksin Covid-19. Dan MUI sudah mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Puan mengatakan, selain menyukseskan vaksinasi Covid-19, pemuka agama harus mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga pola hidup bersih. Menurutnya, untuk membangun kekuatan nasional di bidang kesehatan membutuhkan kerja bersama.
“Saya mengajak kita semua untuk menjadikan 2021 sebagai tahun Indonesia menjawab semua tantangan, tahun pemulihan. Insya Allah dengan kita semua berusaha dan berdoa, Indonesia dapat segera keluar dari Pandemi Covid-19,” ajak Puan.
Puan juga menyatakan Pandemi Covid-19 yang terjadi selama 10 bulan belakangan ini mengingatkan kita semua, bahwa hanya dengan persatuan, bangsa Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan yang ada.
Puan mengingatkan bahwa persatuan adalah bagian dari DNA bangsa Indonesia, atau jati diri kita.
“Semboyan bangsa kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keragaman. Bahkan banyak negara yang mengagumi konsep unity in diversity Indonesia, sebagai sebuah konsep yang mereka pandang juga diperlukan di negara mereka masing-masing,” ungkapnya.
Di dalam Pancasila, sambung Puan, yang menjadi panduan kehidupan berbangsa dan bernegara kita, sila ketiga-nya jelas, yakni “Persatuan Indonesia”.
Dia menyatakan, Bung Karno saat pertama kali berpidato tentang Pancasila pada 1 Juni 1945, sudah mengatakan bahwa kita hendak mendirikan negara semua buat semua, bukan untuk satu orang.
“Bukan untuk satu golongan, tetapi semua buat semua,” ujar Puan.
Puan pun mengungkapkan, di tingkat dunia, data WHO menunjukkan jumlah kasus Covid yang terkonfirmasi sudah mencapai di atas 89 juta dengan jumlah korban meninggal lebih dari 1,9 juta orang.
Di Indonesia, kasus terkonfirmasi Covid-19 sudah mencapai lebih dari 836 ribu dengan jumlah korban meninggal lebih dari 24 ribu orang.
Karena itu, saat ini Pemerintah sudah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali sampai tanggal 25 Januari 2021, yang diharapkan dapat menekan angka penyebaran Covid-19.
“Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa Covid-19 itu tidak pandang bulu. Covid-19 tidak memandang apa agama kita, apa suku kita, apa warna kulit kita, apa pekerjaan kita. Dia adalah musuh bersama kita. Maka untuk melawannya pun kita tidak boleh terpecah belah,” ujar Puan.
“Alhamdulillah, di masa Pandemi Covid-19 kita melihat nilai-nilai persatuan masih terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS