MALANG – Ketua Koperasi Serba Usaha Indonesia Kreatif Berkarya (Kinarya Coop) Ivony Zakaria bertemu dengan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno di Kota Malang, kemarin.
Pertemuan itu untuk membangun komunikasi dan kolaborasi yang semakin baik kedepan, dan membahas berbagai program dan rencana kerja koperasi yang bergerak di bidang perfilman tersebut.
Diketahui, Kinarya Coop adalah koperasi yang bergerak di bidang ekonomi kreatif menggunakan media film yang telah mendapatkan pengakuan dunia internasional.
Berkantor pusat di Jl Gn Panderman A7, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kinarya Coop telah menghasilkan berbagai karya guna mengangkat potensi-potensi yang dimiliki Indonesia.
Untari menyambut hangat kedatangan Ketua Kinarya Coop di Kantor Koperasi Setia Budi Wanita (SBW), Kota Malang.
Menurutnya, pertemuan itu di antaranya membahas rencana pengembangan film oleh Kinarya Coop yang bakal mengangkat potensi kopi khas lereng Gunung Bromo.
“Selaku Ketua Umum Dekopin, saya sangat mendukung terobosan-terobosan yang dilakukan oleh gerakan koperasi. Termasuk yang dilakukan Kinarya Coop yang bergerak dalam bidang industri film,” beber Sri Untari, dalam keterangannya, Jumat (20/5/2022).

Sebelumnya, pada tahun 2019 lalu kopi yang dihasilkan di lereng Gunung Bromo di Desa Taji, Kecamatan Jabung, sempat mendapat apresiasi secara langsung dari tokoh kopi dunia asal Meksiko, Hector Manuel Diaz.
Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut, hal itu menjadi bukti bahwa potensi kekayaan produk kopi dari Kabupaten Malang memiliki kualitas yang sangat baik.
Sehingga bisa mendapatkan pujian dari tokoh kopi kaliber internasional sekelas Hector Manuel Diaz yang langsung mengunjungi Desa Taji sekadar mencicipi hasil kopi yang ditanam di sana.
“Maka potensi besar ini harus bisa kita explore lagi. Terlebih Kinarya Coop berencana membuat film ‘Diplomasi Teko’ yang bercerita tentang bagaimana kopi di lereng Gunung Bromo. Tentang seorang anak perempuan yang tidak bisa kuliah keluar negeri, akhirnya harus membantu bapaknya merawat kopi. Hingga bisa dikenal di kancah internasional,” urainya.
Untuk mendukung rencana produksi film tersebut, pihaknya juga mengundang Duta Pancasila Kabupaten Malang untuk ikut berkolaborasi dalam proses pembuatan film Diplomasi Teko.
“Kita libatkan mereka (Duta Pancasila, Red) dalam pembuatan film. Mereka semua masih muda, punya tekad dan semangat membumikan Pancasila. Ini salah satu caranya, membumikan nilai Pancasila sila kelima dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi,” imbuh Ketua Umum Koperasi SBW tersebut.
Dia meyakini kolaborasi yang telah terbangun dengan Kinarya Coop nantinya akan menghasilkan sebuah mahakarya film yang mampu menggambarkan potensi hasil kopi yang dimiliki Kabupaten Malang, terutama di lereng Gunung Bromo. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS