JEMBER – Sekretaris Komisi D DPRD Jember Indi Naidha merasa prihatin atas viralnya video seorang guru perempuan sebuah SD di Kecamatan Ambulu yang dinilai tidak pantas.
Dia berharap setiap guru menjaga perilaku sosialnya karena memikul tanggung jawab sebagai panutan publik.
“Sebagai sesama perempuan, saya sangat menyayangkan tindakan guru tersebut. Meski masih guru magang, dia adalah guru yang seharusnya bisa mengedukasi anak didik. Harapan saya video semacam itu jangan sampai terulang,” ujar Indi Naidha di Jember, Rabu (19/2/2025).
Ramai diberitakan, video tersebut tersebar di beberapa platform digital, mulai Tiktok, X bahkan grup whatsapp warga Kabupaten Jember.
Video berdurasi satu hingga dua menit itu memperlihatkan, guru perempuan berhijab dan berkacamata berjoget-joget sambil memamerkan lekuk tubuhnya.
Selain prihatin atas beredarnya video tersebut Indi yang juga Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Jember ini pun berharap penyebar video diusut dan dibawa ke jalur hukum.
Pasalnya penyebarluasan video tidak senonoh itu semakin memperpanjang mata rantai perusakan moral bagi anak-anak.
“Harapan saya, kejadian seperti ini jangan sampai terulang. Jember dikenal sebagai Kota Santri. Moralitas tenaga pendidik harus dijaga dengan baik,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember, Hadi Mulyono menegaskan, bahwa wanita berprofesi guru magang tersebut sudah non aktif sejak 7 Februari 2025 lalu.
Tenaga pendidik ini statusnya masih magang, dan belum menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau pun guru tidak tetap (GTT) yang digaji pemerintah. (art/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS