Kamis
30 Oktober 2025 | 10 : 18

Praktik Demokrasi Harus Dijalankan dalam Tradisi Bangsa Sendiri

pdip-jatim-hasto-fisip-unair

JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan bahwa demokrasi Indonesia sudah kebablasan, harus dicermati.

Sebab, jelas Hasto, dalam praktiknya demokrasi di Indonesia sekarang ini memang jauh dari nilai-nilai warisan budaya bangsa. Seperti perikemanusiaan, gotong royong, musyawarah mufakat, menghormati, dan teposeliro.

Hasto menyebut, tatanan demokrasi Indonesia didasarkan pada Pancasila, perikemanusiaan, musyawarah mufakat dan keadilan sosial.

“Demokrasi itu hidup di wilayah budaya politik, gotong royong, menghormati tepo sliro,” kata Hasto, kemarin.

Sehingga, jelas Hasto, praktik demokrasi di Indonesia harusnya dijalankan tetap dalam tradisi kebudayaan bangsa sendiri. “Kita bukan demokrasi ala barat, kita demokrasi yang dibangun dalam tradisi Indonesia,” ujar dia.

Sayangnya, tambah Hasto, kini praktik demokrasi dijalankan dengan kecenderungan saling menghujat dan menyebarkan ujaran kebencian. “Itulah instrumen dasar demokrasi kebablasan,” paparnya.

Dia mencontohkan, dalam pilkada itu mencari kepala daerah yang berkualitas, mumpuni dengan track record bagus.

“Tapi yang muncul kemudian adalah mobilisasi massa dan penyebaran ujaran kebencian yang tidak sesuai demokrasi budaya Indonesia,” ucap Hasto.

Sebelumnya,  saat menghadiri pengukuhan pengurus Partai Hanura di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (22/2/2017) pagi, Jokowi mengatakan, demokrasi kita saat ini sudah terlalu kebablasan.

Menurut Jokowi, praktik demokrasi politik yang kita laksanakan telah membuka peluang terjadinya artikulasi politik yang ekstrem. Seperti liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme, dan terorisme, serta ajaran yang lain, yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Tapi dia meyakini, bahwa ini juga menjadi ujian, yang nantinya kalau ini bisa dilalui dengan baik, akan menjadikan bangsa Indonesia semakin dewasa, semakin matang, semakin tahan uji. Bukan justru melemahkan.

Kuncinya, dalam demokrasi yang kebablasan, sebut Jokowi, adalah penegakan hukum. Menurutnya, aparat hukum harus tegas, dan tidak ragu-ragu. (goek)

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Edi Cahyo Minta Dinsos Jember Waspadai Eksploitasi Pengemis Anak Sebelah Pendopo

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo minta Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong ...
SEMENTARA ITU...

Dapat Keluhan Masyarakat, Cak Ji Sidak Pom Bensin di Jalan Rajawali

SURABAYA – Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Armuji, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SPBU Jalan Rajawali, ...
LEGISLATIF

Pemerintah dan DPR Sepakati Biaya Haji 2026 Rp 87,4 Juta

JAKARTA – Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah RI menyepakati Biaya ...
LEGISLATIF

Pansus DPRD Kabupaten Pasuruan Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Real Estate di Prige

KABUPATEN PASURUAN – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Pasuruan bergerak cepat menindaklanjuti polemik rencana ...
LEGISLATIF

214 Ton Narkoba Dimusnahkan, Puan Ingatkan Pentingnya Perlindungan Generasi Muda demi Indonesia Emas

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba hasil sitaan Kepolisian ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lamongan Dukung Madrasah Berhak Atas PIP

LAMONGAN – Sekolah dan madrasah, meski berada di bawah dua kementerian berbeda, secara hukum telah sejajar jenjang ...