SURABAYA – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mengungkapkan, bahwa Surabaya merupakan basis suara tebal yang dimiliki PDI Perjuangan.
Sehingga seluruh struktur PDI Perjuangan di Surabaya harus menyiapkan diri agar mendapatkan suara maksimal di Pilkada Serentak pada 27 November.
“Kepada seluruh pengurus DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting malam hari ini kita gelar pasukan. Mempersiapkan pasukan untuk Pilwali Kota Surabaya dan Pilgub Jawa Timur,” tandas Sri Untari.
Hal itu disampaikan Untari saat menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Kamis (19/9/2024).

Rakercabsus digelar guna memantapkan seluruh kader guna memenangkan pasangan calon Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim beserta pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024.
Pasangan calon Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji turut hadir pada Rakercabsus yang digelar di Grand Empire Palace tersebut.
Untari juga menyampaikan bahwa beberapa daerah di Jawa Timur seperti Kota Surabaya, Trenggalek, Ngawi dan Gresik sudah dipastikan akan melawan kotak kosong.
Sehingga DPP PDI Perjuangan telah memerintahkan para kader agar fokus mengampanyekan Risma-Gus Hans, sebab dirinya yakin bahwa wilayah yang melawan kotak kosong akan menang.
“Jadi tidak berkata Eri-Armuji akan tetapi Risma-Gus Hans, tidak ada lagi ngomong aku Pak Eri tok, tidak. Lawan kotak kosong pasti menang,” ujar Untari.

Pihaknya optimistis bisa meraih suara maksimal di Kota Pahlawan karena faktor Risma yang telah dikenal seluruh warga Surabaya.
“Kota Surabaya ini DPT nya terbesar di Jawa Timur 2,2 Juta, dan kemarin di Pilpres hadir 1,6 Juta. Kalau kita bisa mendapatkan separuhnya saja itu sudah 800 ribu suara. Tujuan kita hanya satu mencari suara sebanyak-banyaknya, Kota Surabaya untuk Bu Risma, mak-e Suroboyo,” imbuhnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur itu pun menyampaikan bahwa seluruh kader harus mengampanyekan Risma-Gus Hans terlebih dahulu ketika melakukan pertemuan dengan masyarakat.
“Mas Eri ga bisa jadi wali kota kalau tidak ada Bu Risma, maka kampanyenya tidak boleh mas Eri dan cak Ji duluan, tetapi sampaikan Bu Risma terlebih dahulu. Jadi buka jalannya Pilgub dulu baru Pilwali,” kata Untari. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS