SURABAYA – Suasana rapat Paripurna DPRD Jatim dengan agenda Peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim tahun 2022 mendadak hening. Pasalnya, Ketua DPRD Jatim Kusnadi dalam sambutannya menyampaikan ingin menjadi “pupuk” di Bumi Majapahit.
“Saya memang tidak lahir di Jatim, tapi saya merasakan Jatim memberikan segalanya untuk saya. Sebagai pribadi, sebagai manusia saya bisa menikmati makan dengan enak di Jatim. Saya bisa menikmati kegembiraan di Jatim,” ungkap Kusnadi dalam pidatonya, Rabu (12/10/2022).
“Maka saya juga ingin mati dan dikebumikan di Jawa Timur. Sehingga saya bisa menjadi pupuk bagi pertumbuhan yang ada di Jawa Timur,” imbuhnya.
Legislator yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengatakan, apa yang dialaminya saat ini adalah sebuah doa. “Ini adalah contoh yang diberikan para leluhur kepada kita, seluruh rakyat Jatim,” ujar Kusnadi.
Menurutnya, Jatim menjadi tempat lahirnya Bhineka Tunggal Ika. Pihaknya pun merasakan betul meski berbeda-beda tapi tetap satu. Meski demikian, rakyat Jatim juga dikenal sebagai rakyat yang egaliter.
“Nah, Majapahit sudah melahirkan itu. Kita juga rakyat yang egaliter, kita rakyat yang tidak mau dipecundangi, kita rakyat yang tidak mau dikuasai. Maka 10 November juga lahir di Jatim, bukan di tempat lain,” ulasnya.
Dia menyebut, peran santri, para kiai dan para leluhur-leluhur telah mengayomi rakyat Jatim. “Mereka lah yang mendoakan kita semua sehingga melahirkan masyarakat yang santun, tetapi sekaligus egaliter,” terang Kusnadi.
Pada kesempatan ini juga, kata Kusnadi, atas nama keluarga besar DPRD Provinsi Jawa Timur mengucapkan Dirgahayu Provinsi Jawa Timur ke-77, Optimis Jawa Timur Bangkit, Ekonomi Sehat, Rakyat Kuat.
“Dan tak lupa saya sampaikan Dirgahayu TNI ke-77 pada Tanggal 5 Oktober 2022, TNI adalah KITA, dalam arti TNI Pasti ada di tengah-tengah kita,” ucapnya.
Hadir Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak.
Hadir pula Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, DanLantamal, mantan ketua DPRD Sunardi, mantan wakil ketua DPRD Soenarjo, mantan Sekdaprov Rasiyo, dan pengasuh Ponpes Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo KH Agus Ali Masyhuri. (bhirawa/pr)