PERWAKILAN Luar Negeri (Perwalu) PDI Perjuangan Saudi Arabia mengusulkan nama Rieke ‘Oneng’ Diah Pitaloka sebagai kandidat Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi dalam kabinet pemerintahan mendatang. Sebab, Rieke dinilai berani melakukan berbagai gebrakan utuk menjamin perlindungan hukum kepada buruh dalam negeri maupun buruh migran (TKI).
“Mbak Rieke Diah Pitaloka sangat layak menjadi Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi. Tidak hanya menguasai permasalahan dan lapangan, dia juga punya hati untuk memperjuangkan nasib buruh. Sebab menyelesaikan suatu masalah tidak serta merta hanya bermodal menguasai teori dan lapangan, tetapi juga harus mempunyai hati dan niat untuk rakyat,” ujar Jumara Bt Dzikri Wakil Ketua Perwalu PDI Perjuangan Saudi Arabia, sebagaimana rilis yang dikirimkan ke Infokom PDI Perjuangan Jawa Timur, semalam.
Buruh migran Indonesia, kata Jumara, selama ini hanya dijadikan lahan bisnis dengan jaminan perlindungan hukum yang setengah hati. Hal itu bisa dilihat fakta di lapangan saat pemerintah memberikan advokasi terhadap TKI.
“Usulan ini akan kami sampaikan bila PDI Perjuangan memenangkan pemilu legislatif dan presiden dengan dukungan rakyat dan para TKI,” ujarnya.
Menurut Jumara, sudah puluhan tahun TKI menagalami penindasan dan penganiayaan. Ibarat bom waktu, yang kapan saja dapat meletus dan mengakibatkan cedera mengenaskan sekaligus merengut nyawa. Ditambah lagi, kepemimpinan yang tidak peka sekaligus sistem dan sumber daya manusia (SDM) dalam instansi terkait setengah hati dalam melakukan advokasi kepada TKI.
Setelah reformasi, urai dia, sudah berapa kali Menakertrans berganti orang, tetapi tak kunjung ada langkah untuk meminimalisasi permasalahan TKI. Malah, sebutnya, persoalan yang dihadapi para TKI makin parah.
“Karena yang menduduki posisi Menakertran tidak menguasai permasalahan dan lapangan. Ditambah lagi bobroknya sistem dan sumber daya manusia di setiap instansi terkait termasuk Perwakilan RI di luar negeri,� sambungnya.
Untuk tujuan itu, imbuh Jumara, perwalu akan mengajak TKI yang menginginkan perubahan, khususnya yang tinggal di Arab Saudi, untuk mendukung dan memilih partai yang benar-benar peduli nasib buruh. Dia yakin mereka. Dia yakin buruh atau TKI sangat cerdas, dan memberikan suaranya tanpa praktik money Politics.
“Kalaupun ada, itu hanyalah oknum yang tidak menginginkan perubahan dan mengorbankan suaranya hanya karena uang serta melupakan nasib kawan-kawannya seperjuangan serta teraniaya yaitu buruh atau TKI,” pungkas pria yang juga Kepala BP Pemilu PDI Perjuangan Saudi Arabia. (pri)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS