
SUMENEP – Peringatan Hari Ibu jadi momentum setiap orang untuk merefleksikan peran ibu (:perempuan) bagi anak, keluarga, dan bangsanya. DPC PDI Perjuangan Sumenep menggelar acara “Berbagi Kasih” dengan para ibu.
“22 Desember itu ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Bung Karno. Tanggal itu merujuk pada kongres pertama perempuan Indonesia,” ujar Abrari, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumenep di kantor DPC PDI Perjuangan Sumenep, Minggu, 22 Desember 2019.
Menurut Abrari, Bung Karno menetapkan hari itu sebagai bentuk dukungan dan penghormatan Bung Karno pada peran perempuan. Kala itu, tambah Abrari, perempuan sudah mengambil peran yang cukup besar dan signifikan.
“Pada tahun 1928 itu, kaum perempuan sudah sadar, mereka tidak hanya punya tugas ngurus keluarganya. Lebih dari itu, kaum perempuan juga ikut andil dalam pergerakan kebangsaan,” jelas alumnus pascasarjana psikologi Untag Surabaya.
Sementara ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep yang turut hadir, Haji Zainal menegaskan, bahwa ibu dalam tradisi Madura adalah sosok segalanya.
“PDI Perjuangan memperingati Hari Ibu selain tugas sejarah, juga merupakan kewajiban kulutural. Hari Ibu jadi momentum PDI Perjuangan untuk menunjukkan, bahwa PDI Permjuangan adalah bagian dari tradisi masyarakat Madura,” ujar Haji Zainal.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Sumenep ini juga mengingatkan, seluruh kader, pengurus dan anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep wajib memperingati Hari Ibu.
“Momentum seperti ini, berbagi dengan para ibu adalah cara kami untuk menjalin komunikasi dengan rakyat secara intensif. Jangan sampai kita bertemu dan berbagi dengan rakyat hanya lima tahunan,” tegasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS