BATU – Pemerintah Kota Batu menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) tahap 1 di 8 desa atau kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan se-Kota Batu.
BLT BBM diberikan kepada 8.744 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kelurahan Ngaglik, Desa Beji, Kelurahan Sisir, Desa Mojorejo, Desa Pendem, Desa Junrejo, Kelurahan Dadaprejo dan Desa Oro-oro Ombo.
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, BLT BBM senilai Rp 300 ribu tahap pertama diberikan dalam periode bulan September dan Oktober.
Per bulan, penerima mendapat Rp 150 ribu yang diberikan per dua bulan. Sedang penyalurannya diberikan bersamaan dengan program bantuan pangan non tunai (BPNT) senilai Rp 200 ribu per bulan.
“Dengan diserahkan secara door to door, penerima bisa menerima BLT BBM tanpa harus datang ke balai desa,” jelas Punjul Santoso di Kota Batu, Selasa (20/9/2022).
Pihaknya juga telah mempersiapkan skema bantuan kepada pekerja ojek online dan ojek konvensional serta sopir angkutan kota dan kusir dokar. “Kita sudah menganggarkan Rp 10 miliar. Teknis pemberian subsidi melalui Dinas Perhubungan,” ujarnya.
Sedangkan subsidi untuk transportasi siswa, lanjutnya, Pemkot Batu sudah lama melakukan hal tersebut. “Subsidi siswa sudah diterapkan, Pemkot membayar transportasi siswa melalui pengusaha angkutan kota,” jelas Punjul Santoso.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Batu tersebut mengatakan bahwa alokasi biaya Rp 10 miliar untuk kepentingan subsidi kenaikan BBM tersebut telah berada di luar kewajiban 2 persen APBD dari belanja tidak terduga yang peruntukannya untuk subsidi serupa.
“Kalau yang anggaran 2 persen itu sudah kita rancang. Tapi, regulasinya meskipun ada Permendag, Permenkeu dan Keputusan Presiden, tetapi juklak dan juknisnya belum ada. Kalau kita lakukan malah salah di kemudian hari,” pungkasnya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS