TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek memfasilitasi 72 pelaku ekonomi lokal untuk berpartisipasi dalam pekan pasar rakyat bertema “Trenggalek Rikala Semana” di seputaran alun-alun Kota Trenggalek.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, Senin (21/8/2017) telah menginstruksikan kepada panitia pekan rakyat untuk mengakomodasi komunitas pedagang kecil, gerakan disabilitas serta UKM binaan daerah.
“Kami mencermati aspirasi yang berkembang terkait kesulitan pedagang lokal dan UMKM berskala kecil untuk berpartisipasi dalam Pasar Rakyat yang diselenggarakan di seputaran alun-alun dan jalan protokol sekitar,” kata Emil.
Panitia penyelenggara pekan pasar rakyat memberikan 10 tenda lapak (saung) gratis kepada komunitas pedagang sekitar Pasar Sore, tiga saung untuk gerakan disabilitas di alun-alun, dan 23 saung bagi UKM binaan Dinas Koperasi Perdagangan dan usaha Mikro Kabupaten Trenggalek.
Selain mengakomodasi kelompok pelaku ekonomi lokal, disabilitas dan UKM binaan dengan memberi saung di area depan gedung Setda dan DPRD Trenggalek, panitia pekan pasar rakyat juga memberi subsidi khusus bagi peserta lokal ber-KTP Trenggalek.
“Gebyar UMKM di lapangan dalam alun-alun dialokasikan untuk memasarkan produk-produk unggulan UMKM Trenggalek,” ujarnya.
Emil mengakui tingkat partisipasi pedagang lokal dan UMKM berskala kecil dalam pekan pasar rakyat masih perlu ditingkatkan lagi.
Untuk itu, Pemkab Trenggalek sejauh ini telah berdiskusi dengan panitia penyelenggara dengan pertimbangan pasar rakyat masih berlangsung cukup lama hingga 31 Agustus.
“Maka saya dan tim mencari solusi untuk merespon aspirasi yang berkembang tersebut. Pemerintahan kami haruslah yang pro-rakyat, dan bisa memfasilitasi pelaku ekonomi kecil,” katanya.
Emil mengaku bersyukur, pada akhirnya ada solusi yang dapat disepakati.
Dikatakannya pemerintah daerah akan berperan aktif dalam menyediakan areal berjualan bagi pelaku ekonomi lokal berskala kecil yang tidak mampu untuk menanggung biaya saung.
“Kami akan memfasilitasi 72 pelaku ekonomi lokal berskala kecil untuk bisa berjualan di ajang pasar rakyat, dan hanya dibebani biaya listrik sebesar lima ribu rupiah per hari,” katanya.
Mengingat masih akan ada ajang besar dalam beberapa waktu ke depan, lanjut Emil maka peluang tersebut diharapkan bisa menambah semarak Hari Kemerdekaan dan Hari Jadi Kabupaten Trenggalek, terutama bagi para pelaku ekonomi lokal. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS