PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar Seminar Bedah Sejarah di Aula Bapperida Ponorogo, Kamis (28/8/2025).
Bersama komunitas Pamor Wengker, seminar ini diselenggarakan untuk mengkaji ulang sejarah Hari Jadi Ponorogo yang saat ini jatuh setiap tanggal 11 Agustus.
Kegiatan ini dihadiri ahli sejarah dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur, akademisi, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa seminar ini dilatarbelakangi atas pertanyaan masyarakat terkait dasar penetapan Hari Jadi Ponorogo, agar bisa ditinjau kembali berdasarkan bukti ilmiah seperti literatur, artefak, hingga prasasti.
Meskipun Hari Jadi Ponorogo sudah ditetapkan, menurut Sugiri, masih diperlukan kajian lebih lanjut mengenai akar sejarah Hari Jadi Ponorogo agar bisa dijadikan rujukan akademik.
“Beberapa waktu terakhir saya banyak menerima usulan dari berbagai tokoh. Penetapan hari jadi memang diputuskan secara politik dengan pertimbangan matang, tapi ada hal-hal yang butuh untuk kembali didiskusikan secara akademis. Karena itu, seminar ini penting agar ada justifikasi akademik dan budaya,” ujar Sugiri.
“Monggo diseminarkan oleh orang-orang yang berilmu yang punya literatur yang detail. Jangan berdasarkan dongeng, cerita, tapi harus berdasarkan ilmu pengetahuan misal prasasti, artefak agar sandarannya benar,” lanjut politisi PDI Perjuangan itu.
Ia pun berharap, hasil dari seminar ini bisa dijadikan sebagai literatur ilmiah. Selain itu, generasi muda juga bisa semakin memahami dan menambah wawasan terkait sejarah Ponorogo.
“Hasilnya bagaimana saya manut saja. Agar generasi penerus memahami sejarahnya, masa lalunya, dan leluhurnya untuk pijakan yang semakin bagus ke depan,” tandasnya. (jrs/set)