MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang tengah bekerja keras memperbaiki gedung sekolah yang mengalami kerusakan. Setidaknya berdasarkan data yang telah diinventarisir, terdapat sebanyak 400 gedung SD dan SMP di Kabupaten Malang yang membutuhkan perbaikan.
Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, pihaknya telah meninjau di lapangan pada Senin (8/8/2022) lalu. Menurutnya, proses perbaikan gedung sekolah tidak akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
Peninjauan dia lakukan bersama Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, serta anggota DPRD Kabupaten Malang.
Peninjauan dilakukan di Kecamatan Pujon sebanyak empat sekolah, di Kecamatan Ngantang tujuh sekolah, dan di Kecamatan Kasembon enam sekolah.
“Kalau kemarin kami konsentrasi pada bidang kesehatan dan infrastruktur. Dua bidang itu sudah berjalan. Sekarang kami konsentrasi pada bidang pendidikan,” ungkap Sanusi di Malang, Rabu (10/8/2022).

Menurutnya, perbaikan ini menjadi program prioritas Pemkab Malang agar proses penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dapat berlangsung secara optimal dan para siswa dapat mencerna pengetahuan yang diperolehnya dengan baik.
Bupati yang akrab disapa Abah Sanusi tersebut menegaskan, bahwa kerusakan ruang kelas tidak mengganggu proses belajar mengajar. Karena gedung yang rusak digunakan gudang, dan siswa menempati ruangan yang tidak rusak.
“Makanya kami turun meninjau langsung, sekaligus mengidentifikasi. Melihat kondisi lapangan untuk ruang kelas yang rusak,” jelas dia.
Perbaikan gedung sekolah menurut Sanusi, telah dialokasikan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Berdasarkan aturan yang ada, Pemkab daerah bisa mengusulkan perbaikan ruang kelas jika tidak ter-cover DAK melalui mekanisme perubahan anggaran keuangan (PAK).
“Ini di PAK juga dibahas. Jika ada sisa anggaran dialihkan untuk pendidikan. Saat ini sedang proses. Prinsipnya pendidikan saat ini diprioritaskan,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS