GRESIK – Pekerja migran yang terlanjur pulang ke Gresik siap-siap menjalani karantina di Stadion Gelora Joko Samudro. Mereka akan tinggal sementara selama 5 hari di bekas tempat pasien Covid-19.
Aturan tersebut ditetapkan oleh pejabat Forkopimda Gresik dan pihak terkait. Seiring adanya Addendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021, tentang peniadaan mudik lebaran.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah menjelaskan, pemerintah harus membuat kebijakan tentang para pekerja migran. Mereka yang sudah terlanjur pulang ke Gresik tidak mungkin kembali ke perantauan.
“Kita harus menyiapkan segala sesuatunya untuk pencegahan penularan Covid 19 agar tidak timbul klaster baru,” kata Bu Min, yang pada pilkada lalu diusung PDI Perjuangan ini, Minggu (25/4/2021).
Sementara itu, Sekda Gresik Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno meminta kepada Dinas Kesehatan menyiapkan Stadion GJS menjadi tempat karantina pekerja migran yang mudik. Dinas Perhubungan juga diminta menyiapkan angkutan untuk para pekerja migran ini.
“Tolong supaya berkoordinasi dengan pihak Propinsi Jawa Timur dan otoritas yang lain terkait kepulangan para pekerja migran asal Gresik ini,” kata Pj Sekda Gresik tersebut.

Meski sudah ditutup sebagai ruang Isolasi Covid-19 sejak 29 Meret 2021 lalu, sarana prasarana ruang isolasi itu masih ada. Kapasitas tempat tidur di ruang tersebut sebanyak 140 tempat tidur.
“Hanya nakes (tenaga kesehatan) yang perlu dikondisikan, karena setiap nakes yang akan masuk ke GJS harus di test swab lebih dahulu untuk memastikan mereka negative Covid-19,” imbuh Sekretaris Dinas Kesehatan Gresik, Mukhibatul Khusnah.
Diketahui, dalam rapat mendadak tersebut dihadiri oleh Komandan Kodim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail dan Wakapolres Gresik, perwakilan dari Kantor Imigrasi Tanjung Perak, Perusahaan PJTKI dan seluruh anggota Satgas Covid. (mus/hs)










