GRESIK – Pemerintah kabupaten Gresik menggelar operasi pasar di Pulau Bawean. Utamanya kebutuhan minyak goreng yang harganya cukup tinggi.
Operasi pasar ini hasil kolaborasi antara Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik dengan Koperasi Pemasaran Niaga Sejahtera Kemendag RI area Jatim.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyebutkan, operasi pasar ini disiapkan 350 box minyak goreng atau setara 4.200 liter. Diperuntukan di kecamatan Sangkapura dan Tambak.
Wakil bupati dari PDI Perjuangan itu menyebutkan, tingginya kebutuhan minyak goreng di Bawean berdampak terjadi kelangkaan dan hingga kenaikan harga.
“Adanya operasi pasar ini, kita harapkan bisa menstabilkan harga minyak goreng di Bawean. Dan bisa menurunkan angka inflasi di Kabupaten Gresik. Kita inginkan harga di Bawean ini sama dengan harga di wilayah Gresik yang lain,” jelas Bu Min.
Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir minyak goreng kemasan rakyat sempat sulit ditemukan di pasaran. Kalaupun ada, harganya lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET).
Di kecamatan Sangkapura misalnya, harga minyak goreng dengan merk tersebut mencapai Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per liter, lebih tinggi diri HET yakni Rp 14.000.
Rudiansyah, Manager Koperasi Pemasaran Niaga Sejahtera Kemendag RI area Jatim menegaskan bahwa operasi pasar ini akan terus dilakukan pada seluruh wilayah Kabupaten Gresik.
“Kegiatan ini akan terus rutin kita lakukan, sehingga minyak goreng bisa dengan mudah didapat masyarakat Gresik dan harganya tidak lebih dari HET yang sudah ditetapkan,” katanya. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS