Pemilih Muslim dan Kalangan Minoritas Dukung Jokowi-Ma’ruf

Loading

JAKARTA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei menjelang Pemilu Presiden 2019 yang berlangsung pada 17 April 2019. LSI meneliti mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye.

Hasilnya, mayoritas responden pemilih muslim dan
pemilih dari kalangan minoritas (non-muslim), sama-sama memberikan dukungannya
kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Selisih kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin jauh lebih
besar di segmen pemilih minoritas. Tapi, selisihnya lebih kecil di segmen
pemilih muslim,” ujar peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers, di Kantor
LSI Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Dalam survei ini, LSI menggunakan simulasi kertas
suara. Responden pemilih muslim sebesar 87,8 persen dan pemilih minoritas
sebesar 12,2 persen diminta memberikan pilihannya kepada capres dan cawapres
yang dipilih pada saat pemilu.

Saat dilakukan survei terhadap pemilih dari kalangan
minoritas, sebanyak 80,3 persen responden memilih Jokowi-Ma’ruf. Sementara,
yang memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 11,6 persen.

Dari simulasi ini, 0,7 persen suara tidak sah dan 7,4
persen yang menyatakan masih rahasia atau belum memutuskan.

Sementara, saat dilakukan survei terhadap pemilih dari
kelompok mayoritas atau muslim, sebanyak 55,7 persen responden memilih Jokowi-
Ma’ruf, dan 33,6 persen memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kemudian, 0,7 persen suara tidak sah dan 10,0 persen
yang menyatakan masih rahasia atau belum memutuskan. Pengumpulan data dalam
survei ini dilakukan pada 18 -25 Februari 2019.

Penelitian ini menggunakan metode multistage random
sampling dengan melibatkan 1.200 responden. Proses pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner.

Margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9
persen. Peneliti menggunakan biaya sendiri dalam penelitian.

Adapun, sumber dana tersebut berasal dari
keuntungan jasa konsultan politik yang dilakukan di tingkat pemilihan daerah.
(goek)