PONOROGO – Pemerintah menyiapkan pola siklus tanam dan panen untuk menghindari penumpukan stok komoditas saat terjadi panen serentak. Kalau tidak diatur, harga komoditas pertanian akan anjlok seperti selama ini.
“Kalau barang banyak, harga anjlok. Ini yang kita atur. Panen di Jawa, Sulawesi dan Kalimantan berganti-ganti,” kata Presiden Joko Widodo, saat meninjau lahan jagung di Sukun, Ponorogo, Jumat (6/3/2015) sore.
Menurut Presiden Jokowi, dengan produktivitas tinggi maka ketersediaan komoditas pangan akan cukup sehingga tidak perlu impor. Misalnya, tambah Jokowi, kalau sekarang 1 hektar bisa menghasilkan 5 ton bagaimana caranya jadi 9 ton, atau 10 ton sebagaimana di Demak.
“Kalau harga saingannya dengan negara lain, kalau negara lain murah, ya kita juga harus murah. Kuncinya produktivitas setiap hektar naik,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Bagikan 41.000 Unit Traktor, 3.000 Dibagi di Ponorogo
Dia mengingatkan, persaingan saat ini adalah antara petani dalam negeri dengan petani negara lain. Kualitas dan ketersediaan pasokan komoditas, jelasnya, menjadi kunci swasembada pangan
Sebelumnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaporkan, panen di Ponorogi mencakup 527 hektar (ha) sawah, dengan produksi 3,5 juta ton sampai 4 juta ton. Bersamaan dengan panen di Ponorogo itu, menurut Amran, sudah panen juga di Ngawi dan Malang, dengan kenaikan produksi sampai 20%.
“Ini berkat bantuan Bapak Presiden kepada petani, memberikan traktor, memperbaiki irigasi, pupuk dan benih tepat waktu,” kata Amran
Pada 11 Maret mendatang, ungkap Amran, akan dilakukan panen di Jabar yang mencakup lahan seluas 600.000 hektar. Dengan demikian, dari dua provinsi (Jatim dan Jabar) saja, diperkirakan produksi ada 9 juta ton.
Sementara, kebutuhan beras perbulan dalam negeri hanya 2,5 juta ton. “Jadi, tahun ini insya Allah mudah-mudahan tidak ada impor beras,” ujar Amran seraya menyebutkan, saat ini harga beras di pasaran berangsur stabil.
Pada Jumat sore itu, Presiden Jokowi dan rombongan juga mengunjungi bengkel praktik kerja SMK Negeri 2 Ponorogo. SMK ini menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan menghasilkan mesin pertanian seperti mesin pemotong padi. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS