JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meyakini, peluang beralihnya dukungan pemilih Cagub Agus Harimurti Yudhoyono ke Cagub Basuki Tjahaja Purnama pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, sangat besar.
Sebab, menurut Hasto, ada kesamaan basis dukungan antara Agus dengan partai politik pengusung Ahok, sapaan Basuki.
“Basis pemilihan AHY (Agus) merupakan basis PDI Perjuangan, NasDem dan PPP, 43,4 persen adalah rakyat miskin,” kata Hasto, kemarin.
Selain diusung oleh tiga partai tersebut, Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat juga diusung Partai Golkar.
Sama seperti pendukung Ahok, jelas Hasto, pendukung Agus juga butuh sosok pemimpin tegas.
Pemimpin Jakarta juga harus bisa berpikir kreatif dan punya program nyata, bukan sekadar bermodal ambisi dan retorika. Pasangan Ahok-Djarot, sebut Hasto, punya pengalaman konkret.
Hasto juga menyatakan, kemenangan pasangan Ahok-Djarot di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari lalu, merupakan bukti bahwa isu keagamaan dan ras, ternyata tidak berhasil menjatuhkan Ahok-Djarot.
Isu-isu SARA yang dipakai untuk menjatuhkan Ahok-Djarot itu terpatahkan oleh gerakan rakyat yang memiliki kesadaran terhadap ke-Indonesiaan.
Menurutnya, hal itu semakin menambah keyakinan PDI Perjuangan dan partai pengusung lainnya, serta para relawan dan pendukung bahwa memilih Ahok-Djarot adalah pilihan yang tepat.
Dia menambahkan, selama ini, kebijakan yang dibuat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari pihak petahana tersebut sangat berpihak pada masyarakat muslim Jakarta pada khususnya.
“Sehingga dikatakan Pak Ahok sebagai muslim friendly. Dan Pak Djarot ini sebagai muslim yang taat,” tutur Hasto.
Terkait strategi pada putaran kedua, pihaknya akan terus memperkuat gerakan hingga ke tataran grasroot. “Gerakan bersama semua partai pengusung dan relawan serta pendukung ini akan selalu kami perkuat,” tegasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS