Belasan juta merchant atau penjual produk barang dan jasa dari UMKM di negeri ini menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam melakukan transaksi pembayaran non tunai. Hal serupa diharapkan dari konsumen, sebagai bentuk dukungan menjadikan UMKM sebagai raja di negeri sendiri.
SURABAYA – Upaya mendorong kemajuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kembali dilakukan anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia. Kali ini, mengajak para milenial Kota Surabaya yang tergabung dalam Taruna Merah Putih (TMP) untuk menyosialisasikan QRIS.
Para kawula muda anggota TMP bersama para pelaku UMKM Kota Surabaya dan Sidoarjo mengikuti acara Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai bertema Solusi Cerdas Pembayaran Digital, Jumat (18/3/2022).
Acara dilaksanakan Yayasan Insan Keberagaman Nusantara bersama Bank Indonesia tersebut diinisasi Indah Kurnia. Acara dilaksanakan secara hybrid diikuti ratusan peserta secara virtual maupun temu muka di Livin’ Land by Mandiri, Jalan Pemuda Surabaya.
Hadir dalam kegiatan ini adalah Indah Kurnia, Pelaksana Implementasi Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur, Defrialdy Bramasta dan Transaction Banking Retail Head Bank Mandiri Surabaya, Bayu Anggoro.
Disela kesibukannya, Indah Kurnia menyampaikan sambutan. Ia berharap QRIS bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama kalangan muda.
“Saat ini saya sedang ada agenda penting di Senayan, tapi karena QRIS ini sangat penting, maka saya sempatkan untuk ikut memberikan semangat”, jelasnya.
Indah Kurnia juga menyampaikan bahwa UMKM harus menjadi raja di negeri sendiri. Wakil rakyat dari PDI Perjuangan asal daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo tersebut berharap, pasar yang besar negeri ini harus didominasi oleh produk-produk lokal.
Karena itu, Indah menandaskan, “Harus kita beli dan kita gunakan produk UMKM sebagai upaya untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia”.
Defrialdy Bramasta, pada kesempatan itu menyampaikan, sasaran sosialisasi QRIS oleh Bank Indonesia mengalami pergeseran. Pada 2021 lalu, pihaknya memfokuskan sosialisasi kepada kalangan merchant. Namun, pada tahun ini, 2022, sosialisasi difokuskan kepada pengguna atau konsumen.
“Sebab, QRIS yang ada di merchant akan menjadi optimal jika konsumen juga menggunakannya (QRIS),” kata Bram.
Narasumber lainnya, Bayu Anggoro memyampaikan, bahwa saat ini QRIS Bank Mandiri sudah mencapai 3 juta di seluruh Indonesia.
Acara dipandu Ketua TMP Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro berlangsung gayeng.
Raja di Negeri Sendiri
Belasan tahun berkarir profesional sebagai bankir di bank BCA, bahkan hingga pada posisi pimpinan di BCA Krian kemudian BCA Tunjungan Surabaya, Indah Kurnia paham betul seluk beluk perbankan dari ihwal transaksi, asasemen bank hingga psikologi calon nasabah atau kreditur.
Latar belakang tersebut kiranya yang membuat Indah Kurnia tak henti menjembatani berbagai sosialisasi pihak bank dengan pelaku UMKM. Pada konteks sosialisasi QRIS, dorongan Indah kepada UMKM untuk menggunakan sistem pembayaran berbasis scan atau memindai barcode dua dimensi tersebut tak sekadar untuk mengikuti tren penggunaan gadget di era digital.
Lebih dari itu, untuk menjadikan UMKM sebagai raja di negeri sendiri seperti kerap ia sampaikan dalam berbagai sosialisasi QRIS.
baca juga: Sosialisasi KUR, Indah Kurnia Dorong UMKM Menembus Pasar Ekspor
Sebab, seperti disampaikan Indah Kurnia, setiap transaksi pembayaran dengan menggunakan QRIS, secara otomatis terekam secara digital oleh bank.
“Semakin aktif transaksi menggunakan QRIS, semakin biru (baik) catatan nasabah yang terekam oleh bank,” katanya.
“Dan keuntungannya adalah, saat mengajukan kredit, bank akan percaya. Karena bank sudah mengetahui karakter calon debitur dari transaksi yang terekam dalam QRIS. Kalau bank sudah percaya, kredit tanpa agunan pun bisa,” ungkap Indah Kurnia. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS