BATU – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Batu, Sampurno, mendirikan Sanggar Seni Krido Budoyo. Pendirian sanggar seni ini sebagai bentuk kepedulian dan partisipasinya untuk turut serta melindungi dan melestarikan budaya Jawa.
Sanggar kesenian tersebut berdiri di atas tanah seluas 500 meter persegi, di Jalan Pande RT 02/RW 02, Dusun Junwatu, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Kehadiran sanggar seni yang diresmikan kemarin ini diharapkan mampu mewadahi minat masyarakat untuk bisa belajar mengenai kesenian khas Jawa.
Menurut Sampurno, selama puluhan tahun warga sering mengadakan kegiatan seni budaya di pelataran rumahnya.
“Bapak saya seorang seniman tari, membuat alat musik Jawa dan wayang. Semangat beliau tidak boleh padam, kebudayaan harus tetap hidup dan dipahami juga dicintai generasi muda,” kata Sampurno, di Kota Batu, Senin (1/8/2022).
Dia menerangkan, dulu ayahnya berprofesi sebagai seniman pandai besi. Sehingga untuk lokasi jalan yang saat ini menjadi kediamannya, namanya diambil dari profesi Mbah Munaji, ayah Sampurno sebagai pande wesi.
“Alhamdulillah niat baik selalu bersambut baik. Pemerintah Desa Junrejo, begitu mendengar sanggar siap digunakan, dukungan luar biasa diberikan,” terangnya.

Disamping meresmikan Sanggar Seni Krido Budoyo, kegiatan ini juga disertai selamatan Suro dan tasyakuran pengurus Karang Taruna yang baru saja dilantik pada Sabtu, 30 Juli 2022.
Sampurno menjelaskan, bahwa untuk keperluan serta kebutuhan sanggar seni sendiri, ke depannya dia menggunakan alokasi anggaran pribadinya untuk perawatan dan operasional sanggar.
“Jer basuki mowo beyo, pepatah itu berarti untuk mencapai keberhasilan membutuhkan biaya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan yang hadir dalam acara peresmian Sanggar Kesenian Krido Budoyo, mengungkapkan rasa kagum atas semangat Sampurno yang tidak kenal lelah dalam melestarikan dan merawat budaya Jawa.
“Luar biasa, mulai dari Mbah Munaji yang gigih merawat kebudayaan dan kesenian, kini putranya memiliki semangat juang yang tidak kalah besarnya,” ucap Faisal.
Dia berharap, agar ke depannya keberadaan Sanggar Seni Krido Budoyo menambah semangat masyarakat untuk menjaga kelestarian seni budaya. Pihaknya juga siap untuk berkolaborasi dan bekerja sama untuk turut berpartisipasi dalam upaya merawat budaya dan kesenian asli daerah.
“Segera kami akan kirimkan surat imbauan yang bersifat wajib, untuk semua sekolah di Desa Junrejo mulai dari SD hingga SMA sederajat, harus mengirimkan siswa-siswinya untuk belajar kesenian di Krido Budoyo,” ujarnya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS